HIDUP DAN KARYA EINSTEIN
ALBERT EINSTEIN adalah seorang keturunan Yahudi kelahiran Ulm,
sebuah kota kecil di Jerman selatan, pada 14 Maret 1879.Ibunya adalah seorang
dari keluarga pedagang jagung dari Stuttgart dan suka bermain biola.Umur ibunya
baru 21 tahun ketikaAlbert lahir. Ayahnya bernama Hermann Einstein, seorang pri
ramah, suka bergaul, berkumis tebal, suka minum bird an membaca puisi.
Pada saat Albert lahir, Jerman diperintah oleh seorang tiran, yaitu
Kanselir Bismarck. Pemerintahannya sangat menekankan keseregaman, sampai-sampai
pengemudi taksi pun harus mengenakan pakaian seragam. Orang yahudi merasakan
kebebasan hanya pada tahun 1867,dan pada tahun kelahiran Albert, kata
“antisemitisme” pertama kali muncul dalam sebuah artikel majalah Jerman.
Setahun setelah kelahiran Albert usaha barang-barang perlistrikan ayahnya
bangkrut. Keluarganya pindah ke daerah pinggiran kota
Munich dan
tinggal di rumah saudara ayahnya yang bernama Jakob. Di sini Hermann dan Jakob
mendirikan sebuah usaha kecil di bidang elektrokimia..
Albert terkenal lamban dan suka berkhayal. Ia menderita karena
keadaan keluarganya yang kacau (Para psikolog
menyebutnya ” a fall from grace,“
suatu perubahan keadaan yang sebelumnya penuh kejayaan menjadi melarat) dan mempunyai
seorang ayah yang gagal.
Ayah albert bukanlah seorang yang religius tetapi menganggap dirinya
seorang moderat. Itulah sebabnya ia mengirim Albert ke sebuah sekolah katolik,
di mana Albert menjadi satu-satunya orang Yahudi di dalam kelas.
Di rumah,ibunya menyuruhnya belajar bermain biola. Ia tertarik dan
berusaha bermain sebaik-baiknya. Menekuni apa yang disukainya, itulah yang
menjadi cirri kepribadian Albert sepanjang hidupnya. Suatu hari albert
ditunjukkan oleh ayahnya sebuah kompas.Albert bertanya mengapa jarumnya selalu
menunjuk pada arah yang sama. Hermann menjawab bahwa itu karena kemagnetan.
Tetapi Albert ingin mengtahui bagaimana kemagnetan bisa melintasi ruang. Pada
saat yang sama pamannya memperkenalkan aljabar. ”ini adalah ilmu yang menyenangkan,”
begitu kata pamannya menjelaskan. Sehingga “Bertl (“Bertie kecil,” nama
kecilnya) menjadi senang.
Pada tahun 1891, ketika berusia dua belas, Einstein bertemu dangan
seorang guru amatir. Pada waktu itu, sudah menjadi kebiasaan di antara keluarga
Yahudi di Eropa Tengah untuk mengundang anggota masyarakat yang miskin untuk
makan malam pada setiap hari Kamis. Keluarga Einstein menjamu Max Talmey,
seorang mahasiswa kedokteran. Max mulai meminjamkan buku-buku ilmiah popular kepada
Bertl muda. Otaknya yang lama tidak aktif segera melahap buku-buku itu.
Kemudaian Max Talmey membawakan buku-buku tentang geometri-bidang
kepada Einstein dan dengan segera ia mempelajari kalkulus. Tiap minggu Max
mengecek kemajuan Albert muda, sampai akhirnya ia mengakui,”Saya tidak bisa
menandinginya”. Einstein di harapkan tetap di Munich untuk menyelesaikan sekolahnya di
bawah asuhan sanak saudaranya, Tetapi ia dianggap sebagai pengacau dan
memberontak terhadap pengurus sekolah. Ia dan para gurunya berpisah tanpa rasa
penyesalan. Ayahnya berkeinginan agar ia menjadi insinyur listrik, tetapi tanpa
ijazah ia tidak dapat mendaftar ke universitas manapun di Jerman. Satu cara
lain untuknya ialah mengikuti ujian masuk tahunan di Sekolah Politeknik Zurich. Ia mengirimkan
esai tentang gagasannya mengenai medan
elektromagnetik dan gelombang cahaya ke pamannya yang kaya, Caesar Koch,
mungkin tanggap bahwa ia butuh dukungan keuangan jika harus berkuliah di Zurich.
Keluarganya menyadari bahwa talenta matematisnya yang luar biasa itu
dan mempersiapkannya untuk mengikuti ujian masuk di Politeknik Zurich. Tetapi ia gagal
dalam ujian bidang bahasa dan biologi. Walau demikian, rektornya terkesan akan
ujian matematika Einstein, khususnya karena Einstein lebih muda dua tahun dari
sebagian besar calon mahasiswa. Einstein dikirim ke sekolah menengah terdekat
guna mempersiapkan diri untuk masuk tahun berikutnya di Politeknik Zurich.
Di sekolah ini ia tinggal dalam sebuah pondokan yang sepi bersama
sebuah keluarga, di mana kepala keluarganya, Pak Winteler,juga adalah salah
seorang gurunya. Meskipun menganggap ayahnya ”bijaksana,” Albert tetap was-was
untuk kembali ke sekolah.Tetapi perasaan itu segera hilang karena Aurau,
demikian nama tempat barunya, adalah sebuah tempat yang terletak di pinggiran
sungai yang mengasykkan dan dikelilingi hamparan kebun anggur. Di samping itu,
tuan rumah tempat ia tinggal sangat antusias menerima kehadirannya. Di sana debat intelektual
sangat terbuka, tidak kaku seperti yang dialami di tempat kelahirannya dulu,
sehingga Einstein berkembang pesat.
Einstein yang pertama kali mempelajari biola dari ibunya, kini
menjadi pemain biola amatir yang cakap. Ketika malam rekreasi di rumah
Winteler, ia berusaha menghibur keluarga itu dengan berduet bersama putri
mereka yang berusia 18 tahun, Marie yang mahir bermain piano. Ketampanan Serta
sikap lembut dan kesopanan Einstein sehingga membuat Marie jatuh cinta.
Bersama Marie adalah pengalaman romantis Albert yang pertama.
Tampaknya hubungan itu kurang mesra,
platonis dan agak bertepuk sebelah tangan. Fisika matematis telah menjadi pusat
perhatiannya. Selama periode ini, Einstein sangat percaya diri dan penuh
semangat.
Setelah memperdalam pengetahuannya di Aurau, Albert sekali lagi
mengukuti ujian untuk bisa masuk ke Sekolah Politeknik Zurich. Kali ini ia
lulus. Tepat pada musim gugur tahun 1895 Albert memulai kuliahnya di sana. Barangkali hubungan
cinta dengan Marie juga terputus saat itu.
Sekolah Politeknik Zurich adalah sekolah teknik terbaik di Eropa
tengah pada saat itu. Laboratoriumnya dilengkapi peralatan-peralatan bermerk
Siemens sehingga menarik minat para pengajar yang berkualitas. Meskipun
demikian, Einstein jarang masuk kuliah. Seorang dosennya, ahli matematika
keturunan Jerman-Rusia, Hermann Minkowski, menyebutnya”anjing malas”. Dengan
sikapnya ini, tentu saja Albert tidak menunjukkan rasa terima kasih pada
Profesor Weber yang telah berjasa memberi nasihat dan kesempatan kepadanya saat
gagal pada ujian masukk dulu. Kuliah fisika yang dibawakan oleh Weber mencakup
beberapa kemajuan teknik terbesar dalam dua puluh tahun sebelumnya; saying
Einstein memandang rendah mata kuliah itu. Dalam laboratorium, ia menolak
mematuhi perintah dan lebih suka memikirkan metodenya sendiri. Pada saat
mengikuti sebuah eksperimen untuk menentukan efek eter, peralatan yang
dipegangnya meledak dan melukai tangan kanannya. Untung luka itu tidak begitu
parah.
Einstein menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membaca-bekerja
dengan caranya sendiri dengan mengikuti kemajuan terbaru dalam ilmu fisika. Pada
abad sebelumnya telah ada kemajuan besar dalam bidang sains, terutama dalam
ilmu fisika, yanga saat ini dianggapsebagai ujung tombak ilmu pengetahuan
ilmiah. Pada saat inilah terjadi penyatuan semua elemen pengetahuan ilmiah ke
dalam suatu pandangan yang menyeluruh.
Di lain pihak, keraguan mulai muncul. Sejumlah hal yang telah lama
diyakini mulai dipertanyakan lagi, yang mengarah pada suatu kecurigaan bahwa
fisika klasik tidak memadai lagi untuk menjelaskan kenyataan dunia fisik yang
semakin kompleks ini.
Di sela-sela kegiatan membaca dan meneliti, Einstein bertemu dengan
kawan-kawan sekuliahnya di CafeMetropole,
suatu tempat popular yang sering menjadi tempat berkumpul para mahasiswa.
Einstein memiliki beberapa teman dekat. Semuanya cerdas, belajar
matematika atau fisika, dan sangat tertarik dengan permasalahan-permasalahan
mendasar seputarilmu pengetahuan.
Marcel Grosman mungkin adlah teman sekelas Einstein yang paling
pertama mengakui kecerdasannya yang luar biasa. Teman Einstein yang lain,
Michelangelo Besso, seorang mahasiswa jurusan teknik yang ramah, sering
berdiskusi filsafat bersama Einstein. Besso-lah yang memperkenalkan karya Ernst
Mach kepada Einstein. Ernst mach adalah seorang ahli filsafat sains yang
namanya diabadikan sebagai satuan kecepatan atau batas suara (sound barrier). Teman dekatnya yang
ketiga adalah Fritz Adler, putra pendiri Partai Demokratik Sosial Austria (Austrian Democratic Party). Einstein
mengagumi Adler karena idealismenya yang tinggi.
Hanya satu orang yang mampu memenuhi semua segi kehidupan Einstein.
Ia adalah Mileva Maric, satu-satunya mahasiswi di kelasnya.Mileva adalah orang Serbia dari Novi Sad. Ayahnya adalah seorang pegawai
negeri, yang mengirimnya ke Sekolah Politeknik Zurich karena di tempat asalnya,
perempuan tidak diijinkan belajar fisika lanjutan. Ia jugalah wanita pertama
yang bias membuat Einstein mendiskusikan kegelisahannya yang mendalam. Ketika
Einstein mulai berbicara tentang fisika, misalnya, Mileva cukup paham sehingga
bias memberikan saran.
Pada tahun 1900, Einstein meminjam catatan kuliah Grossmann untuk
terakhir kali sebagai persiapan ujian akhirnya. Hasil ujiannya agak aneh dan
hamper tidak sesuai dengan tingkat kecerdasannya. Hasil ujian yang tidak
memuaskan ini, dikombinasikan denagn penolakannya untuk mendengar saran para
dosonnya, membuat ia memiliki karir di bidang akademis yang diinginkannya.
Tahun 1900 Enstein menjadi warga negara Swiss. Di samping karena
merasa betah tinggal di Swiss , juga untuk menghindari wajib militer di jerman.
Namun itupun tidak bias membantunya mendapatkan pekerjaan. Untuk menutupi
kebutuhan sehari-hari ia menjadi pengajar sementara di sekolah teknik Winterthur, hanya sepuluh mil sebelah utara Zurich.
Sikap Einstein yang tidak terlalu menekankan tata tertib membuat ia
sangat disukai oleh murid-muridnya di Winterthur.
Pda waktu luang ia terus melakukan penelitian. Ia meneliti kemungkinan hubungan
antara gaya molekul dan gaya grafitasi yang bekerja pada jarak jauh.
Pada tahap ini ia berusaha menggabungkan kemajuan ilmiah terbaru ke dalam
kesatuan struktur fisika klasik ketimbang mengemukakan struktur alternative.
Namun ia juga mulai memikirkan skema yang lebih luas, yaitu mengembangkan
teori-teori Newton.
Setelah beberapa bulan kontrak mengajar di Winterthur berakhir dan Einstein merasa tidak
mungkin lagi diperpanjang.mendengar ini, kawan lamanya, Grossmann, meminta
ayahnya untuk memberi rekomendasi agar Einstein bias menempatkan suatu jabatan
di Kantor urusan Paten Swiss di Berne. Usaha Grossmann sia-sia karena ternyata
belum ada lowongan di kantor itu, namun lamaran Einstein akan dipertimbangkan
bila sudah ada lowongan. Setelah itu ia mendapat kabar bahwa Mileva hamil.
Pada saat itu Einstein berusia 21 tahun, masih maenganggur, dan
praktis tidak mempunyai uang. Einstein berkata pada Mileva bahwa mereka akan
menikah, tetapi itu tidak mungkin, sebab ia tidak mampu membiayai hidup Mileva.
Mileva akhirnya pulang ke Novi Sad,
Di mana ia melahirkan seorang anak perempuan yang Disebut Albert dan Mileva
dalam surat-surat mereka sebagai Lieserl (“Lisa kecil”).
Pada tahun 1902, Einstein hijrah ke Berne
setelah memastikan ada lowonagn di kantor urusan paten. Ia bertugas sebagai
penguji teknis, yaitu menyortir berbagai penemuan untuk mendapatkan pengesahan
dari kantor tersebut. Penyortiran ini meliputi alat-alat canggih dan alat-alat
sederhana. Denagn mendapatkan pengesahan, seseorang bias mendapatkan keuntungan
yang tidak habis sampai tujuh keturunan. Dari pengalamannya ini, ia menemukan
bahwa gagasan –gagasan yang paling rumit sekalipun bias diubah menjadi
prinsip-prinsip dasar yang sederhana.
Pada bulan Desember 1902, kurang dari setahun kelahiran anaknya,
Mileva Maric meninggalkan Novi Sad sendirian dan hijrah ke Swiss.ia ke sana
tanpa anaknya, karena anaknya diadopsi oleh orang lain. Campuran rasa
kasihan,cinta, dan rasa tanggung jawablah yang membuat Einstein memutuskan
untuk menikahinya.
Pada tanggal 3 januari 1903, Albert dan Mileva menikah. Setelah
mengadakan pesta bersama beberapa orang teman di sebuah restoran setempat,
pengantin baru itu tinggal di apartemen Einstein yang kecil di 49 Kramgasse, Tidak jauh dari sudut
jalan.
Saat Einstein berusia dua puluh tiga dan benar-benar miskin. Untuk
menghindari kenyataan yang sulit ini, ia menyibukkan diri dengan penelitian
ilmiah. Selama masa ini, ia menghasilkan sejumlah karya ilmiah, beberapa
diantaranya dimuat dalam Annalen der
Physik yang terkenal itu. Einstein tertarik pada termodinamika, dan
mengembangkan metode-metode statistic tertentu untuk mengkaji gerakan
molekul-molekul dalam cairan atau gas yang bervolume relatif kecil.
Pada tahun 1904, Mileva melahirkan putra pertamanya Hans Albert.
Beberapa bulan kemudian, sahabat lama Einstein di Zurich, yaitu Besso, juga
mendapat pekerjaan di kantor urusan paten. Einstein pun mendapat seorang teman
untuk mendiskusikan penelitian ilmiahnya.
Karya-karya ilmiah Einstein yang telah barangkali tidak begitu
berpengaruh besar, namun tingkat pemikiran dan wawasannya sangatlah khas.
Sedemikian khas sehingga ia tidak menemukan cara yang tepat untuk mengungkapkannya
dalam bentuk yang koheren.Pada saat itu ia mulai menyadari bahwa fisika klasik
telah berakhir. Ruang, waktu, dan cahaya tidak lagi sesuai dengan
penjelasan-penjelasan Newton.
Saat itulah ide-ide revolusioner merasuk ke dalam kepala Einstein
dan ia menghabiskan banyak waktu untuk mencoba menguraikan ide-ide tersebut.
Semua pemikiran yang bagai obsesi ini mencapai klimaksnya secara menakjubkan
pada tahun 1905. Selama tahun itu ia mengirim empat karya ilmiah ke Annalen der Physik. Karya-karya inilah yang
mengubah dunia.
Karya ilmiah pertama yang muncul di Annalen der Physik berjudul “On a Heuristic Viewpoint Concerning
the Production and Tranformation of Light” (Uber
einem die Erzeugung und Verwandlung des Lichtes betreffenden heuristischen
Geischtspunkt). Einstein sendiri mengangap karya ilmiah tujuh belas halaman
ini sebagai karya yang “sangat revolusioner”, dan memang karya itu mengubah
seluruh pemahaman kita mengenai hakijat cahaya, dengan demikian fisika pun
berubah.
Dalam karyanya ini dia memberikan jalan keluar untuk masalah-masalah
yang timbul dan tidak bisa dipecahkan oleh ilmuwan pendahulunya. Seperti
penjelasan Planck tentang quanta memuat dua hal yang saling bertentangan,
sekaligus benar dan salah. Menurut Einstein, quanta memang menjelaskan cahaya
dan hubungannya dengan materi, tetapi lebih dari itu, quanta juga menjelaskan
hakikat cahaya. Einstein merumuskan gagasannya dengan argument fisika matematis
yang sangat detil dalam karya ilmiahnya pada tahun 1905 yang sangat terkenal
yang berjudul“On a Heuristic Viewpoint Concerning the Production and
Tranformation of Light”.
Menurut Einstein dalam beberapa hal cahaya sebaiknya diperlakukan
hanya sebagai partikel yang sama seperti gas, tetapi tak bermassa dan dalam
keadaan diam. Namun ada kasus lain di mana cahaya bisa juga memperlihatkan
perilaku seperti gelombang, sehingga harus diperlakukan seolah-olah cahaya ini
murni tersusun atas gelombang.
Plank telah mendeteksi adanya anomali yang tidak bias dijangkau oleh
fisika klasik. Sedangkan solusi yang dibuat Einstein mengakhiri pandangan
fisika klasik secara definitif, di mana cahaya menjadi fokus utama.
Pandangan Einstein ini memperjelas fenomena efek foto listrik dan
juga membantu mengatasi kesulitan para ilmuwan dalam menjelaskan misteri eter.
Cahaya bergerak sebagai quanta yang berperilaku seperti partikel-partikel.
Tidak seperti gelombang, cahaya tidak membutuhkan medium untuk menghantarkan
partikel-partikel itu. Keragu-raguan orang terhadap eter pun terpecahkan. Eter
yang sulit dimengerti ini kemudian ditinggalkan para ilmuwan.
Teori baru Einstein tentang cahaya juga menuntaskan beberapa anomaly
dalam fisika klasik. Pandangan yang mekanis tentang dunia ternyata bukanlah
pandangan yang final. Meskipun pandangan Einstein tentang cahaya mempunyai kemiripan
dengan rumusan Newton yang belum tuntas dua
ratus tahun sebelumnya, pandangan Einstein menandai berakhirnya fisika Newton. Argumen
fisika-matematis Einstein membuka jalan bagi teori kuantum dan membuat konsepsi
Planck tentang quanta begitu penting untuk memahami hakikat cahaya.
Meski demikian, Planck memiliki pendapat ang berbeda. Ia tetap
bersikeras pada pandangannya bahwa quanta hanya mengacu pada hubungan cahaya
dengan materi. Sampai akhir tahun 1912, Planck masih menyerang pendapat Enstein
dalam kuliah-kuliahnya di University
of Berlin. Baru setelah
tahun 1915, teori Einstein tentang cahaya mulai diterima bukti-bukti eksperimen
yang mendukungnya semakin tak terbantahkan. Pada tahun 1920-an, teori kuantum
muncul sebagai salah satu terobasan penting dari sekian banyak terobosan abad
dua puluh. Karena terobosan teori kuantum inilah, Planck mendapat hadiah Nobel
pada tahun 1919. dua tahun kemudian hadiah Nobel ini diberikan kepada Einstein.
(Einstein menerima penghargaan utama ini karena penemuan tentang cahaya dan
quanta, bukan karena teori relativitasnya ).
“A New Detemination of the Size of Molecules” (Eineneue Bestimmung der Molekuldimensionen) adalah karangan
ilmiahnya kedua Einstein yang dimuat dalam Annalen
der Physik volume 17. karaya Einstein yang kedua ini menguraikan metode
untuk menentukan ukuran suatu molekul gula. Karya ini sebenarnya tidak
berpengaruh dibandingkan dengan tiga karya besarnya yang lain.
Karya berikutnya berjudul “On the Motion of Small Particles
Suspended in a Stationari Liquid, according to the Molecular kinetic Theory of
Heat” ( Uber die von der
Molekularkinetischen Theorie der Warme geforderte bewegung von in ruhenden
flussigkeiten suspendierten Teilchen). Dalam hal ini ia mempelajari gerak
Brown, ia merasa tertantang oleh penemuan yang tampaknya tidak sesuai dengan
hukum-hukum fisika. Ia kemudian membuat pemecahan yang khas dan menentang.
Menurut teori kinetic molecular mengenai
kalor, dalam cairanitu ada molekul tidak kelihatan yang bergerak. Gerakan
ini smakin cepat ketika temperatur xairan semakin tinggi. Dalam pandangan
Einstein gerak zig-zag yang acak dari
partikel-partikel itu ternyata disebabkan oleh molekul-molekul tak kelihatan
yang menyusun cairan. Pada waktu itu Einstein sudah satu tahap lebih maju
karena ia memulai proses pembuktian keberadaan
molekul yang tidak kelihatan ini. Dengan menggunakan dinamika statistic, ia
bahkan telah dapat memperkirakan secara tepat jumlah molekul yang ada dalam
suatu cairan.
Einstein lalu memberikan sebuah rumus untuk menggambarkan peristiwa
ini. Menurut rumus itu, perpindahan rata-rata partikel pada setiap benturan
akan meningkat sebesar akar kuadrat waktu pengamatan. Apabila jarak yang
ditempuh oleh partikel-partikel pada waktu pengamatan ini diketahui, kita bias
menghitung jumlah molekul cairan atau gas dalam volume tertentu. Dengan cara
ini Einstein menghitung bahwa satu gram hydrogen mengandung 3,03 × 10 molekul (lebih dari
tiga ratus ribu juta juta juta molekul). Karya ilmiah Einstein ini tidak hanya
membuktikan keberadaan molekul, tapi juga menunjukkan kerapatan dan
perilakunya.
Terbuktinya karya Einstein ini menggarisbawahi ciri khas
metodologinya, yangmerupakan pendekatan ilmiah baru pada abad kedua puluh,
seperti juga kubisme dan musik atonal. Metode yang digunakan Einstein tidak
melalui eksperimen, melainkan teori. Tidak seperti metode pada abad kesembilan
belas yang dilakukan dengan eksperimen, observasi, dan penggunaan alat-alat
yang canggih. Menurut Einstein eksperrimen akan muncul kemudian dan menunjukkan
fakta-fakta yang menguatkan teorinya. Meskipun demikian, ia tidak menyesal
hanya menjadi seorang teoritikus.
Dalam karya ilmiahnya yang tedahulu, Einstein telah menunjukknan
hakikat cahaya dan keberdaan atom sebagai dua entitas fundamental. Dengan ini,
ia telah mengubah cara ilmu pengetahuan memandang dunia. Gagasan-gagasan yang luar
biasa ini cukup untuk menetapkan ia sebagai seorang pemikir terkemuka pada
jamannya.
Einstein baru bersia dua puluh enam. Selama tahun-tahun itu, ia
hanyalah seorang pegawai rendahan yang miskin di kantor urusan paten di Berne. Ia mungkin telah menghasilkan berbagai karya
ilmiah secara berkala dalam waktu luangnya. Namun karya-karya ini sama sekali
tidak mendapatkan penghargaan, bahkan dari komunitas akademis di kota itu.
Sampai saat itu, Einstein terus memikirkan bagaimana mencapai
rumusan-rumusan fisika yang akurat. Tentu saja harus ada beberapa tolak ukur
mendasar agar berbagai besaran yang berbeda bisa ditentukan. Jika tidak,segala
sesuatu menjadi bersifat relatif dan bergantung pada kerangka acuan yang
dipakai.
Sebagian bakat dari Einstein yang luar biasa adalah kemampuannya
untuk memikirkan masalah-masalah dan rumus-rumus yang paling rumit hingga
menemukan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Dari sini, ia membuat deduksi
untuk menemukan prinsip-prinsip lebih lanjut, bahkan prinsip yang lebih
fundamental. Kadang-kadang apabila ia tidak bisa memikirkan semua teori dan
sudah putus asa atas teori-teori yang melebihi batas-batas pemahaman manusia,
ia mengunakan kata ”Tuhan”.
Einstein menjelaskan pemahaman itu sebagai berikut: “Jalan keluar
dating secara tiba-tiba, dengan munculnya pandangan bahwa konsep-konsep dan
hokum-hukum kita mengenai ruang dan waktu hanya bisa benar sejauh konsepdan
hokum tersebut secara jelas berkaitan dengan pengalaman kita, dan pengalaman
itu bisa menyebabkan perubahan konsep-konsep dan hukum-hukum ini. Dengan
merevisi konseo mengenai keserentakan ke dalam bentuk yang lebih lentur, saya
akhirnya memahami teori relativitas khusus”. Semua itu ditulis Einstein dalam
karya ilmiah 31 halaman yang berjudul “On the Electrodynamics of Mofing
Bodies”.
Untuk memahami teori Einstein mengenai relativitas khusus, kita
harus mengingat kembali sistem Newton
yang digantikan oleh teori ini. Menurut Newton , semua hal mulai dari planet
yang mengorbit sampai apel yang jatuh tunduk pada hukum yang sama, yaitu hukum
gravitasi. Alam semesta bergerak secara logis menurut hukum-hukumnya sendiri
yang konsisten, tidak terpengaruh oleh hal-hal lain. Dasarnya adalah ruang dan
waktu. Seperti yang dinyatakan dengan sangat yakin oleh Newton dalam Principia, “Waktu yang absolut, nyata, dan matematis mengalir
secara seragam sesuai dengan hakikatnya, tanpa dipengaruhi apapun yang berasal
dari luar, atau dengan nama lain disebut durasi.”Demikian juga,”ruang absolut,pada
hakikatnya, selalu tetap sama dan tidak digerakkan tanpa pengaruh eksternal
yang menyertainya.” Dengan kata lain, ruang dan waktu adlah absolut.
Siapapun yang bertanya mengapa demikian halnya, Newton akan menyerahkan jawaban sepenuhnya
pada Tuhan. Dengan kata lain, demikianlah adanya alam semesta ini, atau
begitulah alam semesta ditakdirkan. Tetapi mengapa demikian? Bagaimana Newton
bisa mengetahuinya? Ini adalah tugas penelitian ilmiah untuk menanyakan
pertanyaan-pertanyaan semacam itu.
Fisika klasik Newton
dapat menjelaskan gerakan relative dengan sanat baik. Seorang pelaut yang
berbaring pada tempat tidur gantungnya barangkali merasa dirinya diam di atas
kapalnya. Namun bagi seseorang yang berada di tepi pantai yang melihat kapal
tersebut sedang berlayar, pelaut itu memiliki kecepatan relatif. Demikian juga,
seorang pengamat yang tak bergerak ditepi pantai akan mempunyai kecepatan
relatif yang sangat besar apabila
dipandan dari ruang angkasa, kerena ia mempunyai kecepatan bumi yang bergerak
melintasi ruang. Tetapi di sini relativitas tidak bekerja, sebab ruang bersifat
statis dan tak dapat digerakkan.
Baru setelah tahun 1860-an, muncul keraguan yang serius atas
penemuan Newton
ini dengan adanya teori gelombang elektromagnetik mengenai cahaya dari Maxwell.
Teori Maxwell memperlihatkan adanya masalah pada mekanika klasik Newton, terutama pada
benda yang sedang bergerak dengan kecepatan cahaya. Pernyataan ini dipertegas
oleh eksperimen tekenal Michelson-Morley pada tahun 1887 yang mengukur
kecepatan bumi melintasi eter. Pada dasarnya, tujuan penelitian itu adalah mengukur kecepatan cahaya (s) pad saat “membentur” bumi sesuai
dengan arah gerakan bumi. Ini akan menjadi kecepatan cahaya dikurangi gerakan
bumi (s – m). Dengan mengurangi yang
satu dari yang lain,maka akan dihasilkan kecepatan bumi: s-(s-m)=m. Namun yang mengherankan, ternyata kecepatan cahaya sama
dalam kedua kasus itu.
Pada saat yang sama, Mach mulai mempertanyakan gagasan Newton tentang ruang
absolut dan waktu absolut. Sebelum pergantian abad, Seorang ahli matematika
terbesar pada saat itu, seorang Perancis bernama Jules-Henri Poincare, juga
meragukan gagasan mengenai ruang absolut dan waktu absolut.
Akhirnya Einsteinlah yang menemukan jalan keluar terhadap anomali-anomali
yang ada dalam fisika klasik.Ia melakukan hal ini dengan menunjukkan bahwa
kecepatan cahaya melintasi ruang itu bersifat konstan, tanpa memperhitungkan
apakah sumber cahaya atau si pengamat sedang bergerak. Pada waktu yang sama,ia
menunjukkan bahwa tidak ada gerakan yang absolut. Ini berarti bahwa tidak ada
keadaan diam yang absolut. Dalam hal in, semua kecepatan itu relatif terhadap
kerangka acuan tertentu. Akhirnya usulan pertama menjelaskan eksperimen
Michelson-Morley, dan usulan kedua menjelaskan secra tuntas anomali-anomali
seperti ditunjukkan oleh Poincare. Namun sebagaimana jelas terlihat kedua
usulan Einstein itu tampak bertentangan. Bagaimana mungkin tidak ada gerakan
absolut bila kecepatan cahaya selalu
sama?
Pikiran Einstein bertambah panas. Ada suatu cara di mana kedua usulan itu bisa
benar, yaitu jika ruang dan waktu sam bersifat relatif. Namun bagaimana bisa
demikian?. Menurut Einstein,”Semua penilain kita yang di dalamnya waktu
memainkan sebuah peran selalu merupakan penilain tentang peristiwa-peristiwa yang bersifat simultan (simultaneous events).
Einstein selalu lebih suka teori daripada eksperimen. Ia juga lebih
suka pada penaleran daripada matematika. Seperti empat bagian pertamadari karya
ilmiahnya tentang relativitas khusus tidak mengandung rumus-rumus matematika,
meskipun merupakan bagian terpenting dari karyanya itu. Salah satu kekuatan
terbesar Einstein adalah kemampuannya menggambarkan dengan cara yang sangat
sederhana situasi-situasi matematis yang rumit/kompleks. Salah satu konsekuensi
dari teori Einstein adalah ketika kecepatan mendekati kecepatan cahaya, waktu
akan berjalan dengan lebih perlahan dan menjadi nol saat mencapai kecepatan
cahaya.
Ternyata ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana dengan waktu “nyata”
(“real” time)? Namun seperti yang
dinyatakan Einstein, tidak ada waktu “nyata”. Waktu absolut itu tidak ada. Tidak ada cara lain untuk mengukur waktu.
Setelah menyelesaikan karya ilmiah mengenai teori relativitas
khusus, Einstein mulai menyusun implikasi matematisnya. Implikasi ini
menunjukkan beberapa hasil yang bahkan lebih mengagumkan, terutama ketika
prinsip relativitas diterapkan pada persamaan-persamaan yang telah dibuat
Maxwell untuk teori elektromagnetiknya tentang cahaya Einstein menunjukkan
bahwa ketika sebuah partikel bergerak pada kecepatan yang mendekati cahaya,
massanya menjadi meningkat, sehingga membutuhkan energi dalam jumlah besar
untuk menggerakkannya.
Sekitar tahun 1906, Einstein mencapai suatu pemahaman yang penting,
di mana ia tidak hanya memberikan pemahaman lebih lanjut menenai hakikat
quanta, tetapi mengacu pada perkembangan yang lebih sensasional. Bagaimanapun
juga dalam hal ini , massa,
energi, dan kecepatan cahaya saling berhubungan.
Awalnya ia tidak mampu menyusun
matematisnya akibat arogansinya pada masa sekolahnya dulu. Namun ia
terus berusaha selama dua tahun, sebelum akhirnya dapat menyusun rumusnya yang
sangat terkenal yang merngkum semua apa yang telah ia pahami selama ini: E =
mc, di mana E adalah energi, m adalah
massa, dan c adalah kecepatan cahaya. Rumus ini
benar-benar menggemparkan karena mengandung arti bahwa materi adalah energi
yang memadat dan apabila massa dapat diubah
menjadi energi, maka sekumlah kecil massa
akan melepaskan energi dalam jumlah besar. Kecepatan cahaya kira-kira 300.000 kilometer per detik. Jadi, apabila
kita ubah rumus Einstein menjadi m = E/c, itu berari bahwa satu satuan massa akan melepaskan 90.000.000.000 satuan
energi. Einstein menganggap rumus ini sebagai perkembangan palin enting yang
dihasilkan dari teori relativitas khusus, tetapisaat itu ia sendiritidak tahu
bagaimana menggunakan teori itu.
Kembali ke tahun 1905. Einstein menyelesaikan karya ilmiahnya
tentang teori relativitas khusus dan mengirimkannya ke Annalen der Physik. Karya ini diterbitkan tepat pada tanggal 26
September 1905. Selama beberapa bulan, tidak ada komentar atau penghargaan
apapun dari publik. Adakah ia telah membuat kesalahan hitung yang konyol? Namun
jelas bahwa ia tidak membuat kesalahan pada tiga karya ilmiah utamanya?
Kemudian pada tahun baru ia menerima sepucuk surat dari Max Planck yang meminta penjelasan
tentang beberapa kalkulasi karya ilmiahnya tentang relativitas. Bukan hal yang mudah bagi para
fisikawan untuk menerima begitu saja penemuan Einstein yang sekaligus juga
menamatkan riwayat ilmu fisika sebagaimana yang mereka kenal.
Sementara itu Enstein melanjutkan kerjanya di kantor urusan paten,
kadang-kadang mampir di kafe untuk berdiskusi dengan Besso tentang
gagasan-gagasannya sambil minum kopi. Kafe tersebut kebetulan menjadi tempat
yang paling diminati para staf pengajar sains di universitas, namun Einstein
tetap tidak dikenal oleh kalangan akademisi yang duduk di meja-meja lain. Lalu
Einstein berniat memperluas teori relativitasnya sehingga bisa melibatkan
gravitasi.
Satu orang yang cepat tanggap terhadap penemuan Einstein adalah
Minkowski, professor matematika di Politeknik Zurich. Sebenarnya pekerjaan Einstein
sekarang menjadi sulit karena ketidakmampuannya pada matematika terapan selama
tahun-tahun kuliahnya. Teori relativitas khusus meninggalkan banyak lubang dan
lorong-lorong kecil yang harus dipecahkan. Beberapa diantaranya lebih bersifat
matematis dafipada fisis.
Kembali ke rencana Einstein untuk menjelaskan gravitasi. Petama-tama
sudah jelas bahwa geometri tiga dimensi tidak bisa lagi mejelaskan alam
semesta, karena itu dibutuhkan geometri bentuk baru. Pada tahun 1907 Minkowski
menulis sebuah buku yang berjudul Space
and Time. Dalam buku itu ia menjelaskan bahwa waktu seharusnya diperlakukan
sebagai dimensi keempat. Ia menunjukkan bahwa baik waktumaupun ruang tidak bisa
dipandang memiliki eksistensi yang terpisah. Waktu tidak terpisah dari ruang,
demikian juga ruang tidak ada tanpa waktu. Alam semesta harus dilihat sebagai
gabungan “ruang-waktu”.
Buku ini menjadi inspirasi dan rangsangan bagi Einstein. Pemikiran
orang-orang lain mulai mempengaruhinya. Namun pehitungan Minkowski memberikan
pemahaman yang mendalam. Tidak lama setelah itu,ia menemukan cara untuk
menggabungkan gravitasi ke dalam relativitas. Newton
melihat gravitasi sebagai gaya
tarik menarik antara dua benda. Tetapi bagaimana kalau obyek itu bergerak dalam
medan magnet?
Materi bisa saja menyebabkan ruang gravitasi melengkung. Eintein mengangap
inspirasi ini sebagai “pemikiran paling menyenngkan dalam hidup saya”. Teori
relativitas umum telah lahir, meskipun digeluti hamper selama enam tahun, toh
selesai juga. Einstein akhirnya mendapat jabatan akademis di University of Zurich.
Tahun 1909 Einstein kembali ke Zurich,
dan setahun kemudian putra keduanya, Edouard, lahir. Mileva merasa senang
karena bisa kembali ke kota
tempat ia pernah menjadi mahasiswa dan Einstein menjadi asisten professor. Pada
awalnya para mahasiswa merasa bingung dengan joroknya penampilan pria aneh ini,
dengan celana panjang yang terlalu pendek dan rambut yang terlalu panjang, ia
berdiri malu-malu di samping mimbar sambil memegang kartu tamunya yang lusuh.
Kartu tamu itu kemudian dijadikan Einstein untuk mencatat secara ringkas
penjelasan yang berhubungan dengan kuliah.
Pada tahun 1911, Einstein ditawari menjadi dosen tetap di German University di Praha. Penampilannya di sini tidak
berubah. Einstein merasa senang karena penghasilannya lebih besar, tetapi
Mileva sangat kecewa karena harus meninggalkan Zurich. Pada saat itu kemasyhuran Einstein
mulai menyebar dalam komunitas akademis. Secara teratur ia memberikan ceramah
untuk menjelaskan teori barunya.
Dalam perjalanannya ke Berlin
tahun 1912 dalam memberikan kuliah, Einstein bertemu dengan saudara sepupunya,
Elsa Lowenthal. Ia adalah ibu rumah tangga berusia tiga puluh delapan tahun
yang matang. Ia baru bercerai dan mempunyai dua orang puteri remaja. Ia lebih
tampak keibuan, dari pada cerdas. Elsa adalah wanita yang sederhana dan
“kampungan” yang sama sekali tidak tahu ilmu pengetahuan, sama sekali berbeda
dengan sifat Einstein, tetapi Elsa mulai menawan hatinya. Mereka pun mulai
saling berkirim surat.
Pada tahun 1914, Einstein menjadi direktur bagian fisika pada Kaiser Wilhelm Institute di Berlin.
Pada waktu itu ia berusia tiga puluh lima.
Einstein pun menjadi terkenal secara akademis. Kaiser Wilhelm Institute adalah salah satu institute terbaik dalam
dunia ilmiah. Salah seorang anggotanya yang terkenal adalah Max Planck. Di sini
Einstein bisa melanjutkan penelitiannya tanpa gangguan, sesekali ia memberikan
kuliah di University
of Berlin. Untuk memenuhi permintaan institute,
ia menjadi warga Negara Jerman.
Mileva membenci Jerman, bahkan lebih dari Praha. Tidak sampai tiga
bulan, mileva kembali ke Zurich
dengan membawa serta kedua anaknya. Einstein sangat sedih atas kepergian kedua
puteranya. Ia mengirim perabotan dari Berlin
untuk memperlengkapi apartemen Mileva di Zurich, dan berjanji mengirim uang
setiap tiga bultn untuk membiayai hidup mereka. Di Berlin, ia
tinggal di sebuah rumah kosong, seperti seorang bujangan. Sementara itu Elsa
tinggal di distrik yang samadengan Einstein. Kadang-kadang Einstein makan di
rumah Elsa, tetapi tidak lebih dari itu. Ia berperilaku secara wajar dan
tenggelam dalam pekerjaannya.
Namun pada waktu itu, aa peristiwa yang bahkan tidak bisa diabaikan
begitu saja oleh Einstein. Pada bulan Agustus 1914, Perang Dunia I Pecah.
Jerman seperti halnya Negara-negara lainnya di seluruh Eropa juga terlibat
perang. Bahkan institute tempat ia bekerja juga terlibat. Beberapa rekan
Einstein ditugaskan untuk membuat gas beracun yang bedaya guna.
Einstein pergi menyandiri ke sebuah kamar kecil yang sedehana untuk
melanjutkan karyanya tentang teori relatifitas umum, dan sering kali tidak keluar
dari tempat itu selama berhari-hari. Lantai ruanganya begitu jorok oleh
kopian-kopian jurnal-jurnal ilmiah paling akhir dan kertas-kertas yang penuh
dengan hitungan-hitungan. Einstein sendiri sering kali muncul di pintu tanpa
alas kaki, dan ia tidur hanya beralaskan permadani tua. Rambutnya mulai
memutih, dan perlahan-lahan menjadi panjang dan kusut mirip singa. Kalaupun
makan, itupun penyiapannya sangat sederhana: semuanya dimasak sekaligus dalam
panci yang sama.
Ini saama sekali tidak mengejutkan. Pekerjaan yang digeliti Einstein
selama periode ini digambarkan Sebagai “prestasi terbesar manusia tentang alam,
kombinasi antara filsafat, fisika intusional, dan keahlian matematis yang sanat
menakjubkan”.
Teori relativitas khusus yang dibuat Einstein sebelumnya telah
ditetapkan pada benda-benda yang bergerak dalam kaitannya stu sama lain dalam
gerak yang seragam. Teori relativitas umum diperluas hingga mencakup
benda-benda yang bergerak relative dipercepat, seperti grafitasi. Untuk
melakukan hal ini, Einstein pertama-tama harus mengesampingkan gagasan klasik Newton mengenai gravitasi yaitu gaya tarik-menarik antara dua benda.
Sebaliknya, ia memandang gravitasi sebagai suatu medan energi yang berasal dari materi itu
sendiri. Semakin besar jumlah materi, semakin besar pula bengaruh energi yang
dihantarkannya.
Tampaknya ini merupakan persoalan kecil saja, tetapi perbedaannya
sangatlah penting. Newton
mendasarkan seluruh alam semesta pada konsep yang salah. Pandangan Newton yang
melihat gravitasi sebagai suatu gaya
mengandung arti bahwa pengaruh matahari pada planet-planet, dan pengaruh planet
pada bulan-bulannya, bersifat seketika. Namun, seperti yang telah kita lihat,
menurut teori relativitas khusus, tidak
ada sesuatu pun yang bisa bergerak lebih cepat dari pada kecepatan cahaya. Oleh karena planet-planet
bergerak pada kisaran 1/1.000 dari kecepatan cahaya, perbedaan antara
kalkulasi-kalkulasi yang didasarkan pada pandangan yang saling betentangan itu
sangatlah kecil untuk diukur.
Pandangan Einstein mengandung implikasi-implikasi lain, yang bahkan
lebih menejutkan. Sejak tahun 1905, Einstein juga memperluas teorinya mengenai
cahaya, mengembangkan gagasan bahwa cahaya itu harus dipandang sebagai partikel
maupun sebagai gelombang. Namun apabila cahaya terdiri dari partikel-partikel,
maka cahaya dapat terpengaruh ketika melintasi medan gravitasi. Dengan kata lain, apabila
cahaya melintasi madan gravitasi yang kuat, maka cahaya pasti melengkung.
Demikian pula, seluruh gagasan kita tentang kecepatan tertinggi- the ultimate speed –tergantung pada
kecepatan cahaya. Apabila sebuah sinar cahaya dilengkungkan ketika melintasi medan gravitasi, ini
berarti tidak ada yang bisa melintas lebih cepat di antara dua titik pada sinar
yang dibelokkan itu selain yang melalui sinar lengkung itu. Dengan kata lain,
tidak ada jarak yang lebih dekat antara dua titik ini, selain lengkungan itu.
Hasilnya, geometri Euclid
klasik tidak memadai lagi untuk menjelaskan alam semesta. Sat inilah Einstein
baru merasakan lemahnya kemampuan matematis yang ia miliki. Namun ia tidak bisa
berbuat lain. Tanpa penyangga matematis, teorinya murni perkiraan dan hanya
sedikit kesimpulan yang bisa ditarik dari teori itu.
Untung bagi Einstein, sebuah karya yang tidak menggunakan geometri Euclid telah dibuat pada
abad ke-19 oleh seorang Jerman, Georg Riemann. Selama setengah abad, matematika
Riemann mengenai permukaan lengkung dianggap sangat cemerlang, tetapi sama
sekali tidak praktis.
Demikian pula, Riemann menunjukkan dalam geometri lengkung, tidak
ada garis lurus yang panjangnya tak terhingga. Einstein menyadari bahwa apabila
ruang dapat dilengkungkan, ini juga berlaku pada alam semesta. Konsep baru
Einstein tentang alam semesta sangat didukung oleh gagasan professor lamanya,
Minkowski, mengenai ruang-waktu. Gagasan Minkowski mengkubungkan teori
relativitas khusus dan teori relativitas umum serta mengatasi jalan buntu yang
ditinggalkan oleh pengaruh cahaya lengkung pada ruang dan waktu. Ruang dan
waktu melengkung serta bersifat absolut, tetapi semata-mata seperti dimensi
keempat dalam sebuah kesatuan ruang-waktu.
Einstein menerbitkan hasil penelitiannya pada bulan Maret 1916 dalam
Annalen der physik, dengan artikel
berjudul “The Foundation of the General Theory of Relativity” (Die Grundlageder allegmeined Relativitatsttheorie).
Gagasan baru Einstein yang sensasional ini disambut dengan penuh decak kagum
sekaligus perasaan bingung..Gagasannya sangat bagus, tetapi semuanya hanyalah
teori. Ia mengklaim bahwa teorinya dapat menjelaskan alam semesta, tetapi semua
yang disajikannya hanyalah perhitungan matematis, di mana tidak ada bukti-bukti
nyata di dalamnya.
Einstein mengemukakan suatu pengujian nyata. Menurt teorinya, cahaya
dari bintang yang jauh pasti dibelokkan pada saat melintasi gravitasi matahari
yang kuat. Sayangnya, cahaya tersebut hanya bisa diamati pada saat gerhana
matahari, dan gerhana matahari itu baru akan terjadi tahun 1919. Semua harus
menunggu untuk membuktikan apakah dunia merupakan bagian dari alam semesta yang
berbentuk lengkung ataukah “datar”.
Sementara itu, dunia merasa ada sesuatu yang lebih penting untuk
dilakukan. Dan yang paling penting adalah peristiwa pembunuhan massal dalam
Perang Verdun. Einstein merasa ngeri, dan pandangannya yang cinta damai semakin
menguat.
Setelah lama berada di Jerman, Einstein akhirnya mengunjungi Swiss.
Di Swiss ia menyadari bahwa perkawinannya dengan Mileva telah berakhir. Pada
saat pulang, ia menangis karena bakal berpisah dengan kedua putranya. Namun ia
tetap melanjutkan proses perceriannya.
Tekana demi tekanan, yang terutama disebabkan karena terlalu
berkosentrasi pada karya intelektual, juga membuat tenaga Einstein terkuras
habis. Kondisi yang sangat buruk pada saat berlangsungnya perang Berlin, ditambah
dengan gaya hidupnya yang tidak teratur,
membuat berat badannya turun dua puluh lima
kilogram dalam waktu dua bulan. Melihat kondisi kesahatan Einstein yang buruk
ini, Elsa membawanya pulang untuk merawatnya. Perang ini berakhir pada bulan
November 1918 dengan kekalahan pada pihak Jerman. Kisar melarikan diri ke
Belanda dan pemerintahan sosialis mengambil alih tampuk pemerintahan sehingga
terjadilah kekacauan politik. Einstein merasa senang dengan pengambilalihan
pemerintahan oleh kaum sosialis dan merasa yakin bakwa militerisme Jerman akan
tinggal kenangan saja.
Di bawah pemeliharaan Elsa yang sangat keibuan, kesehatan Einstein
perlahan-lahan pulih kembali. Setelah proses perceraiannya dengan Mileva
selesai, terlintas di benaknya untuk menikahi Elsa. Dan mereka menikah pada
bulan Juni 1919.
Pada bulan November muncul berita yang kemudian mengubah hidup
Einstein selamanya. Pada awal tahun itu, seorang ahli astrofisika Inggris,
Arthur Eddington, memimpin sebuah ekspedisi ke sebuah pulau di Teluk Guinea,
di mana ia berhasil memotret gerhana matahari. Dan dari hasil pengamatan
Eddington sesuai dengan prediksi Einstein bahwa cahaya dari bintang yang jauh
akan dilengkungkan oleh matahari. Teori relativitas umum pun terbukti
kebenarannya. Selama beberapa hari, Einstein merasa sangat gembira. Akan
tetapi, reaksi Einstein ternyata tidak sebanding tanggapan pers. Meski hanya
sedikit orang yang benar-benar memahami teori relativitas, namun semua orang
tahu bahwa pemahaman tentang alam semesta telah berubah untuk selamanya berkat
penemuaan Einstein.
Dunia baru saja bangkit kembali dari bencana pembantaian massal
dalam perang dunia, sebuah perang yang disebut-sebut mengakhiri semua perang.
Seiring dengan itu dunia memasuki jaman populis (“jaman manusia biasa”
) yang perlu menemukan pahlawan-pahlawan sendiri. Proses ini dimulai di Amerika dengan munculnya fenomena Charlie Chaplin, dan kini Einstein akan ikut bergabung di dalamnya. Pada waktu itu Einstein telah berubah menjadi seorang tokoh masyarakat, berkeliling ke seantero Eropa untuk memberikan kuliah umum tentang relativitas. Dari Eropa ia menuju Amerika dimana ia disambut dengan sangat istimewa.
) yang perlu menemukan pahlawan-pahlawan sendiri. Proses ini dimulai di Amerika dengan munculnya fenomena Charlie Chaplin, dan kini Einstein akan ikut bergabung di dalamnya. Pada waktu itu Einstein telah berubah menjadi seorang tokoh masyarakat, berkeliling ke seantero Eropa untuk memberikan kuliah umum tentang relativitas. Dari Eropa ia menuju Amerika dimana ia disambut dengan sangat istimewa.
Pada tahun 1921, ia meraih Hadiah Nobel dan mengirim hadiah yang
besarnya $32.000 itu kepada Mileva. Ia memang secara diam-diam pernah
menjanjikan hal ini kepada Mileva ketika akan bercerai, beberapa tahun sebelum
karyanya itu diakui dunia. Einstein memang tidak pernah ragu bahwa penemuannya
penting dan begitu yakin kelak karyanya ini akan diakui dan dianugerahi sebuah
penghargaan.
Einstein juga sadar benar akan aspek yang menggelikan dari
kepopulerannya. Ia tetap berperilaku aneh, tetapi sekaligus juga mempertahankan
kepopulerannya untuk tujuan yang baik. Ia bahkan melobi dan berjuang keras
untuk pelucutan senjata internasional, memberikan dukungan penuh pada Zionisme,
dan berusaha melawan tumbuhnya gerakan antisemit di Jerman.
Di sela-sela rangkaian kuliah dan kampanyenya yang menakjubkan,
Einstein terus mengembangkan karyanya. Meskipun ia berhasil mendefinisikan
kembali gravitasi dan menghubungkannya dengan relativitas, masih ada masalah
yang yang harus dipecahkan. Einstein ingin membuat hubungan matematis antara
gaya-gaya elektromagnetik dan gravitasi. Einstein berusaha untuk menemukan
rumus yang bakhkan lebih mendasar daripada E = mc.Ia ingin menghubungkan semua sifat materi dalam
teori madan tunggal. Dari teori yang absolute ini, ia ingin merumuskan teori
kuantum. Seperti yang ditekankannya dalam sebuah surat kepada seorang ahli teori kuantum, Max
Born, pada tahun 1926,”Saya yakin bahwa tuhan tidak bermain dadu.” Namun Niels
Bohr, yang mendalangi perkembangan teori kuantum di Copenhagen, Pecaya bahwa keyakina Einstein
pada alam semesta yang direkayasa itu adalah keliru. Dengan begitu, teori
kuantum merupakan prinsip mutlak.
Karya-karya Einstein yang dipublikasikan selalu disambut dengan
skeptis, bahkan dari orang-orang yang sebelumnya mendukungnya. Ia mungkin telah
mengubah dunia, tetapi tampaknya ia seolaholah ditinggalkan. Ditengah
kepopulerannya, kenyataan ini merupakan saat-saat sulit bagi Einstein. Puteranya
Edouard mengalami gangguan mental. Sebelumnya Edouard menganggap Einstein
sebagai seorang pahlawan, tetapi setelah itu ia berbalik membencinya karena
meninggalkan dirinya dan Mileva. Kesedihan Einstein bertambah setelah Nazi
mengambil alih kekuasaan Jerman dan menawarkan sejumlah 20.000 mark untuk
membunuhnya. Ia pun akhirnya melarikan diri ke Amerika.
Di Amerika, Einstein mendapat jabatan tetap di Institute for Advanced Study di
Princeton, New Jersey,
yang baru saja didirikan untuk penelitian murni. Meskipun baru berusia lima puluh, rambutnya yang
awut-awutan tiba-tiba menjadi putih semuanya dan wajahnya menjadi penuh
keriput.
Itulah Einstein yang terus menjadi legenda hidup, figur jenius eksentrik yang murah hati, yang sangat
dicintai dunia pers. Namun, dalam beberapa hal ia telah menjadi sosok yang
menyedihkan. Einstein telah lama terpisah dari teman-teman sebayanya. Teori
kuantum telah menunjukkan hasil yang sanat menakjubkan. Kegigihan Einstein
untuk menemukan teori medan
tunggal dianggap banyak ilmuwan waktu itu sebagai usaha yang menyia-nyiakan
kejeniusannya.
Pada tahun 1936, Elsa meninggal. Einstein pun semakin menarik diri
dari dunia luar dan terus bergulat dengan perhitungan-perhitungan yang
kelihatannya sia-sia belaka.
Einstein terkenal karena telah melakukan dua tindakan penting selama
decade-dekade terakhir hidupnya. Tindakan yang pertama adalah perbuatan
besar-baik dalam hal prestasi maupun kengerian yang dihasilkan. Pada tahun
1939, seorang fisikawan berkebangsaan Denmark, Niels Bohr, menghubungi Einstein
di Princeton dan menyampaikan kabar yang mengejutkan bahwa rumusnya, E = mc, telah dibuktikan secara dramatis. Par ilmuwan
Jerman telah membelah-belah atom dan bakal segera mampu membuat sebuah bom
berkekuatan besar. Einstein lalu menulis surat
kepada presidan Roosevelt perihal masalah ini.
Tanpa sepengetahuan Einstein, Roosevelt diam-diam mendirikan “Proyek Manhattan” untuk membuat
bom atom lebih dahulu daripada Jerman. Dan begitulah terjadi, bom atom meledak
pertama kalinya di Jepang tahun 1945, dengan daya ledak luar biasa serta
memakan korban jiwa begitu besar. Segera setelah menyaksikan hasil dari
perbuatannya, Einstein berkampanye ke seluruh dunia untuk menentang penggunaan
senjata nuklir. Karena masalah ini, ia diintrogasi oleh FBI.
Tindakan penting Einstein yang kedua selama decade-dekade terakhir
hidupnya sangatlah konyol. Einstein telah menjadi seorang keturunan Yahudi
paling terkenal di dunia, pada tahun 1952, ia ditawari posisi sebagai presiden
untuk Negara baru, Israel.
Ini sungguh-sungguh terjadi, namun Einstein menolak dengan baik-baik.
Sementara itu, Einstein melanjutkan karyanya tentang teori medan tunggal, meski
kesehatannya semakin menurun. Ia harus melepaskan satu per satu kegemarannya.
Penyakit perut kronis memaksanya berhenti merokok dari pipa kesayangannya.
Kemudian, biolanya yang berharga pun ditinggalkannya.. Namun, semua itu tidak
menjadi masalah baginya. Dengan begitu, ia memiliki lebih banyak waktu untuk
berkonsentrasi pada proyeknya.
Pada tahun 1950, Einstein mempublikasikan versi
baru dari teori medan
tunggal. Karya itu disambut dingin oleh rekan-rekan ilmuwannya. Pada waktu itu
ia berusia tujuh puluh satu tahun, namun penampilannya tampak lebih tua dari
umurnya. Ia berterus terang bahwa ia merasa seperti orang asing di dunia. Namun
ia tetap sabar meski dikecewakan. Kampanye FBI terus menentangnya, dan
kegagalannya menyusun teori medan
tunggal membuatnya semakin lelah. Pada musim semi tahun 1955, dalam usianya
yang ketujuh puluh enam, ia pingsan/tidak sadarkan diri. Empat hari kemudian,
tanggal 18 April 1955, ia meninggal dalam tidur di Rumah Sakit Princeton. Di atas tempat tidurnya tergeletak satu
halaman kertas yang penuh dengan hitungan tentang teori madan tunggal.
Judul: HIDUP DAN KARYA EINSTEIN
Ditulis Oleh Unknown
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih
Terimakasih kak
ReplyDelete