ESENSI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
DI TAMAN KANAK-KANAK
A. Hakikat
dan Cara Belajar Anak
a.
Hakikat Anak
Anak-anak
merupakan bagian dalam kehidupan kita. Anak adalah subjek didik dalam
pendidikan taman kanak-kanak artinya sebagai pelaku utama dalam pendidikan itu.
Mengenali anak dan dunianya secara mendalam selalu
Pestalozzi seorang ahli pendidikan dari Swiss
mengemukakan bahwa anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik. Pertumbuhan
perkembangan yang terjadi pada anak berlangsung secara bertahap dan
berkesinambungan.
Adapun
Maria Montessori, pandangannya
tentang anak masih terpengaruh oleh aliran dari Pestalozzi yaitu perkembangan
anak usia dini sebagai suatu proses yang berkesinambungan, selain itu
menekankan pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih agar
potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal.
Frobel
seorang Dokter dari Jerman, tidak jauh berbeda pandangannya terhadap anak,
menurut Frobel anak adalah individu yang pada kodratnya bersifat baik. Sifat
buruk timbul karena kurangnya pendidikan atau pengertian yang dimiliki oleh
anak itu sendiri.
Ki
Hadjar Dewantara mempunyai pandangan yang lain tentang anak, menurut beliau
anak sebagi kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan
untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri.
b.
Cara Belajar Anak
Belajar untuk anak usia dini berbeda
dengan cara belajar orang dewasa. Seorang pendidik anak usia dini harus paham
betul dengan karakteristik belajar anak. Beberapa karakteristik anak usia dini
diantaranya adalah:
1.
Anak
berbeda satu sama lain. Anak memiliki bawaan, minat,
kapabilitas/kemampuan dan latar belakang kehidupan masing-masing. Hal tersebut
yang menunjukkan bahwa anak bersifat unik.
2.
Anak lebih cenderung
melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri.
Dalam hal ini anak bersifat egosentris.
3.
Anak lazimnya senang
melakukan berbagai aktivitas. Anak menunjukkan sifat aktif dan energik.
4.
Anak memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi, eksploratif dan berjiwa petualang.
5.
Anak lebih cenderung
mengekspresikan perilaku secara relatif spontan, kaya dengan fantasi.
6.
Anak masih mudah
frustasi
7.
Anak masih kurang
pertimbangan dalam melakukan sesuatu
8.
Anak memiliki daya
perhatian yang masih pendek
9.
Anak bergairah untuk
belajar dan banyak belajar dari pengalaman
10.
Anak sudah menunjukkan
minat terhadap teman
B. Pentingnya
Sumber Belajar bagi Perkembangan dan Kegiatan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak
(TK)
Sistem
adalah sekumpulan komponen di mana antara satu komponen dengan komponen yang
lain saling berhubungan, saling ketergantungan dalam rangka mencapai tujuan.
Contoh sederhana sistem ialah tubuh kita. Tubuh kita adalah suatu sistem yang
terdiri dari komponen kepala, mata, hidung, kaki, tangan dan anggota tubuh yang
lainnya. Tiap komponen mempuanyai memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
Demikian
pula halnya dalam konsep pembelajaran di TK sebagai suatu sistem yang di
dalamnya terdiri dari beberapa komponen atau unsur. Keseluruhan aspek atau
unsur pada hakikatnya saling berkaitan, saling ketergantungan dan saling
membutuhkan.
Komponen
yang terdapat dalam sistem pembelajaran anak tersebut terdiri dari komponen
anak sebagai masukan atau input,
proses kegiatan dan hasil kegiatan anak sebagai keluaran atau output. Coba perhatikan bagan sederhana
berikut ini
Gambar 1
Pembelajaran
di TK sebagai suatu sistem
Dari bagan tersebut, kegiatan pembelajaran di
TK ditunjang oleh beberapa komponen. Komponen pertama adalah anak yaitu sebagai
bahan masukan maksudnya bahan yang akan diberikan perlakukan atau
diolah.selanjutnya, masukan dalam hal ini anak, masuk dalam kegiatan
pembelajaran atau proses pembelajaran. Nah, dalam proses pembelajaran ini
banyak komponen atau unsur pendukung yang terlibat, misalnya guru sebagai
fasilitator, fasilitas belajar yang digunakan seperti ruang kelas, kursi, meja
dan lain-lain. Komponen atau unsur lain yang juga terlibat dalam proses ini
adalah sumber belajar, metode, dan komponen penilaian. Komponen yang lain juga
tidak kalah pentingnya adalah komponen lingkungan. Kelengkapan dan berfungsinya
berbagai unsur tersebut akan sangat menentukan kualitas hasil belajar anak yang
diperoleh sebagai keluaran.
Beberapa
pertimbangan mengenai pentingnya sumber belahjar dalam pembelajaran anak TK
adalah:
- Sumber belajar memberi kesempatan untuk mendapat pengetahuan dan memperkaya anak dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar seperti buku, alat, nara sumber, metode, lingkungan, dan semua hal yang menambah pengetahuan anak.
- Sumber belajar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa.
- Sumber belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan, dan mengajar anak untuk dapat mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya.
- Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak menjadi meningkat.
- Sumber belajar memungkinkan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
- Sumber belajar memungkinkan anak untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar, mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
HAKIKAT
SUMBER BELAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK
A. Pengertian
Sumber Belajar
Kegiatan pembelajaran anak TK
berlangsung dalam situasi yang menyeluruh dan terkait dengan kehidupan mereka
sehari-hari. Oleh sebab itu, guru perlu menggunakan bahan-bahan ajar yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan tersebut.
Pada prinsipnya bahan-bahan ajar yang
dipandang cocok bagi anak TK adalah yang sedrhana, konkret, sesuai dengan dunia
kehidupan anak, terkait dengan situasi pengalaman langsung, atraktif dan
berwarna, mengundang rasa ingin tahu anak, bermanfaat, dan terkait dengan
kegiatan-kegiatan bermain anak.
Sumber belajar dalam pengertian yang
sempit sering dipahami sebagai buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya,
seprti majalah, buletin, dan lainlain.
Belajar yang paling efektif untuk
pendidikan anak usia dini adalah melalui suatu kegiatan yang konkret dan
pendekatan yang berorientasi bermain. Bermain sebagai bentuk kegiatan belajar
dalam pendidikan anak usia dini adalah bermain kreatif dan menyenangkan.
Melalui bermain kreatif anak dapat mengembangkan serta mengintegrasikan semua
kemampuannya.
Pengertian sumber belajar dalam arti
yang luas telah banyak dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut:
1. Torkleson (1965) mengatakan bahwa sumber
belajar adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk kepentingan pelajaran,
yaitu segala apa yang ada di sekolah pada masa lalu, sekarang, dan pada masa
yang akan datang.
2. Nana Sudjana (1997) mendefinisikan sumber
belajar sebagai segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan
kepada seseorang dalam belajarnya.
3. AECT (1977) memberikan batasan sumber belajar
sebagai segala sesuatu yang berupa pesan, manusia, material (media-software),
peralatan (hardware), teknik (metode), dan lingkungan yang digunakan secara
sendiri-sendiri maupun dikumbinasikan untuk memfasilitasi terjadinya kegiatan
belajar.
4. Anggani Sudono (1995) mengartikan sumber
belajar adalah segala macam bahan yang dapat digunakan untuk memberikan
informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid dan guru.
5. Anna Suhaenah S. (1998) melengkapi berbagai
pendapat di atas. Menurutnya sumber belajar adalah manusia, bahan, kejadian,
peristiwa, setting, teknik yang membangun kondisi yang membrikan kemudahan bagi
anak didik untuk belajar memperoleh pengetahuan, keteramplan dan sikap.
B. Manfaat
Sumber Belajar
Pemanfaatan sumber belajar dalam
pembelajaran anak usia dini tentunya didasari atas kemanfaatan sumber-sumber
belajar tersebut bagi terselenggaranya kegiatan belajar anak secara efektif.
Nilai-nilai atau manfaat sumber-sumber
belajar adalah:
1.
Dapat
memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung.
2.
Pemanfaatan
sumber belajar dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra.
3.
Menambah
wawasan dan pengalaman anak.
4.
Memberikan
informasi yang akurat dan terbaru.
5.
Meningkatkan
motivasi belajar anak
6.
Mengembangkan
kemampuan berpikir anak secara lebih kritis dan poritif.
C. Jenis-Jenis
Sumber Belajar
PENGELOLAAN
SUMBER BELAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK
A. Perencanaan
Sumber Belajar
Perencanaan merupakan hal yang sangat
penting dilakukan dalam setiap kegiatan. Apapun jenis kegiatannya faktor
perencanaan ini sangat penting untuk diperhatikan mengingat banyak kegiatan
yang akhirnya kurang berhasil atau bahkan mengalami kegagalan dan tidak
mencapai hasil maksimal akibat tidak direncanakan dengan baik.
Guru TK sebagai pihak yang sangat
berkepentingan dalam memberikan pelayanan kepada anak harus memiliki
pengetahuan dan wawasan mengenai bagaimana membuat perencanaan sumber belajar
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam menciptakan iklim dan kegiatan
belajar yang bermakna bagi anak.
Manfaat-manfaat yang diperoleh oleh
guru tersebut, antara lain sebagai berikut:
- Guru akan menyiapkan dan memilih sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik, minat, dan tujuan pembelajaran anak yang hendak dicapai.
- Guru akan dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik, serta memberikan rasa aman dan menyenangkan bagi anak.
- Guru akan terbantu dalam membentuk dan mengembangkan kemampuan dasar anak secara optimal.
Perencanaan
sumber belajar di TK dapat kita lakukan dengan melalui proses identifikasi
kebutuhan sumber belajar dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Menentukan tema yang akan dikembangkan. Tema merupakan pokok bahasan yang perlu diperlukan dikembangkan lebih lanjut oleh guru menjadi rumusan-rumusan kemampuan.
- Mengidentifikasi/mengenal kemampuan/kompetensi atau aspek perkembangan apa yang harus dimiliki oleh anak secara rinci dan jelas.
- Mengidentifikasi/mengenal berbagai karakteristik/ciri sumber belajar yang akan digunakan.
B. Pengadaan
Sumber Belajar
Pengadaan sumber
belajar dapat ditempuh dengan melalui beberapa cara, antara lain melalui
kegiatan
- Pembelian
- Hadiah atau sumbangan
- Bekerja sama
- Membuat
Calon guru atau guru harus mampu mengeluarkan
seluruh daya cipta mereka, sesuai dengan proses kreativitas, calon guru
membutuhkan pelatihan untuk menerima dan mengolah berbagai masukan tentang
kreativitas. Kalau guru telah mempunyai berbagai masukan, barulah guru akan
mampu menciptakan hasil karya yang orisinal, baik berupa alat permainan maupun
sumber belajar sendiri. Di sini juga diperlukan pengetahuan dan kekuatan daya
tangkap guru tentang lingkungannya yang dapat digunakan sebagai sumber
pembuatan sumber belajar bagi kebutuhan proses belajar mengajarnya. Ia memiliki
kemampuan untuk menunjukkan ketidaktergantungannya dan tidak menunggu saja
sampai alat itu datang sendiri,
melainkan membuat alat dari bahan yang dapat ia temukan di lingkungan
anak. Setiap pembuatan aalat permainan maupun sumber belajar mengikuti kriteria
yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Dalam pembuatan sumber belajar ini ada
beberapa prinsip yang harus diperhatikan
seperti:
- Sumber belajar yang dibuat hendaknya multi guna.
- Bahan mudah didapat di lingkungan sekitar TK dan murah atau bisa dibuat dari bahan bekas/sisa.
- Tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak.
- Dapat menimbulkan kreativitas, dapat dimainakan sehingga menambah kesenangan bagi anak, menimbulkan daya khayal dan daya imajinasi, serta dapat digunakan untuk bereksperimen dan bereksplorasi.
- Sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana.
- Dapat digunakan secara individual, kelompok, dan klasikal.
- Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Selain itu harus diperhatikan
prinsip-prinsip pembuatannya, guru harus memperhatikan juga syarat-syarat dalam
pembuatan sumber belajar, yaitu :
@syarat edukatif
a.
Kesesuaian
dengan program kegiatan belajar anak TK
b.
Kesesuaian
dengan didaktik/metodik (kaidah mengajar).
@ syarat teknik
a.
Kebenaran
b.
Ketelitian
(tidak menimbulkan salah konsep)
c.
Keawetan
(kuat dan tahan lama)
d.
Ketahanan
(efektivitas tetap walaupun cuaca berubah)
e.
Keamanan
f.
Ketepatan
ukuran
g.
Kompatibilitas
(keluasan) dari bagian-bagian suatu alat sehingga dapat digunakan dengan alat
lain.
@ syarat estetik
a.
Bentuk
yang elastis
b.
Kesesuaian ukuran
c.
Warna / kombinasi warna yang serasi
C. Penyimpanan
dan Pemeliharaan
Dalam pelaksanaan
penyimpanan/pemeliharaan sumber belajar yang menunjang proses pembelajaran di
TK hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk alat yg terdapat di ruang kelas, guru
dapat melakukan bentuk-bentuk perawatan dan penyimpanan sebagai berikut:
a.
Alat
disimpan di tempat yang memenuhi syarat, tidak lembab, cukup ventilasi, dan
diatur rapi dalam lemari atau rak.
b.
Penyimpanan
juga harus memperhatikan jenis-jenis alat yang disimpan.
c.
Pemeliharaan
dari kayu dan bahan dari plastik tentunya harus dibedakan.
2. Untuk alat di luar ruangan kelas dapat
dilakukan dengan cara:
a.
Alat-alat
ditempatkan pada tempat yang bebas banjir.
b.
Bak
pasir hendaknya harus selalu bersih dari kotoran-kotoran dan ditutup.
c.
Bak
air hendaknya diperhatikan kebersihannya.
D. Penggunaan
dan Evaluasi Sumber Belajar
Beberapa contoh
penggunaan sumber belajar adalah:
a.
Pemanfaatan
nara sumber
b.
Lingkungan
c.
Media
cetak
d.
Benda
sebenarnya
e.
Barang
bekas
f.
Model
Contoh evaluasi terhadap rancangan sumber
belajar untuk kepentingan pembelajaran anak, sebaiknya anda perhatikan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
MEDIA
PEMBELAJARAN
Penggunaan media dalam pembelajaran
dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih
konkrit. Hal ini sesuai dengan pendapat Jerome S Bruner bahwa siswa belajar
melalui tiga tahapan yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik. Tahap enaktif yaitu
tahap dimana siswa belajar dengan memanipulasi benda-benda konkrit. Tahap
ikonik yaitu suatu tahap dimana siswa belajar dengan menggunakan gambar atau
videotapes. Sementara tahap simbolik yaitu tahap dimana siswa belajar dengan
menggunakan simbol-simbol.
Gambar1: Kerucut Pengalaman (Cone of Experience)
Berdasarkan fungsinya, media dapat berbentuk
alat peraga dan sarana.
1. Alat Peraga
Menurut Estiningsih (1994), alat
peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri
dari konsep yang dipelajari. Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan
keabstrakan dari konsep, agar siswa dapat menangkap arti sebenarnya dari konsep
tersebut.
2. Sarana
Sarana juga merupakan media
pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk melakukan kegiatan
belajar mengajar. Dengan menggunakan sarana tersebut diharapkan dapat memperlancar
kegiatan belajar mengajar.
a.
Posisi Media Pembelajaran
Oleh karena proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem,
maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu
komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan
proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung
secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem
pembelajaran. Posisi media pembelajaran sebagai komponen komunikasi ditunjukkan
pada Gambar 1:
Gambar
2: Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran
b.
Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses
pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber
(guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu
siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan interaksi
antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya
kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran.
Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al.,
2001) adalah sebagai berikut:
- Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamatikembali seperti kejadian aslinya.
- Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
- Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.
Hambatan-hambatan
komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
- Verbalisme, artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.
- Salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan sebagainya.
- Perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru.
- Tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.
Secara rinci, fungsi
media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
- Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
- Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang.
- Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil.
- Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
- Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap.
- Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
- Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.
- Dengan mudah membandingkan sesuatu.
- Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
- Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.
- Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung.
- Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat
- Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama.
- Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara serempak.
- Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.
JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA
PEMBELAJARAN
A.
Media
Pembelajaran Dua Dimensi
Media dua dimensi
adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan
lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi
meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya
tergolong dua dimensi.
1. Media
Grafis
Media grafis adalah suatu penyajian
secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar,
tulisan-tulisan, atau simbul visual yang lain dengan maksud untuk
mengihtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.
Ciri-ciri:
-
Media dua
dimensi (hanya dapat dilihat dari bagian depan saja)
-
Media visual
diam (hanya dapat diterima melalui indra mata)
Kelebihan:
-
Bentuknya
sederhana
-
Ekonomis
-
Bahan mudah
diperoleh
-
Dapat
menyampaikan rangkuman
-
Mampu mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu
-
Tidak memerlukan
peralatan khusus dan mudah penempatannya
-
Dapat
membandingkan suatu perubahan
Kelemahan:
-
Tidak dapat
menjangkau kelompok besar
-
Hanya menekankan
persepsi indra penglihatan saja
-
Tidak
menampilkan unsur audio dan motion
Jenis-jenis media grafis:
-
Sketsa adalah
gambar sederhana
-
Gambar adalah
bahasa bentuk/rupa yang umum
-
Grafik adalah
pemakaian lambang visual untuk menjelaskan suatu perkembangan suatu keadaan
-
Bagan merupakan
penyajian ide-ide atau konsep-konsep secara visual yang sulit bila hanya
disampaikan secara tertulis atau lisan
-
Poster merupakan
perpaduan antara gambar dan tulisan untuk menyampaikan informasi, saran,
seruan, peringatan, atau ide-ide lain
-
Kartoon dan
karikatur adalah gambaran tentang seseorang, suatu buah pikiran atau keadaan
dapat dituangkan dalam bentuk lukisan yang lucu
-
Peta datar
adalah penyajian visual yang merupakan gambaran datar dari permukaan bumi
-
Transparasi OHP
adalah suatu karya grafis yang dibuat di atas sehelai plastik yang tembus
pandang kemudian diproyeksikan ke sehelai layar dengan proyektor OHP
2. Media
bentuk papan
Media bentuk papan yang diringkas di
sini terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan flanel, dan papan magnet.
a.
Papan tulis
Fungsi papan tulis adalah untuk menuliskan
pokok-pokok keterangan guru dan menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk
ilustrasi, bagan, atau gambar.
Kelebihan:
-
Dapat digunakan
di segala jenis tingkatan lembaga
-
Mudah mengawasi
keaktifan kelas
-
Ekonomis
Kekurangan:
-
Memungkinkan
sukarnya mengawasi aktivitas murid
-
Berdebu
-
Kurang
menguntungkan bagi guru yang tulisannya jelek
b.
Papan tempel
Papan tempel adalah sebilah papan yang
fungsinya sebagai tempat untuk menempelkan pesan dan suatu tempat untuk
menyelenggarakan suatu display yang merupakan bagian aktivitas penting suatu
sekolah.
Kelebihan:
-
Dapat menarik
perhatian
-
Memperluas
pengertian anak
-
Mendorong kreativitas
-
Membangkitkan
rasa keindahan
Kekurangan:
-
Sulit memantau
apakah semua murid dapat memperhatikan
-
Kemungkinan
terjadi gangguan kenakalan
-
Membosankan jika
terlalu lama dipasang
c.
Papan flanel
Papan flanel sering juga disebut sebagai
visual board, adalah suatu papan yang dilapisi kain flanel atau kain yang
berbulu di mana padanya diletakan potongan gambar-gambar atau simbul-simbul
lain. Gambar-gambar atau simbul-simbul tersebut biasanya disebut item papan
flanel.
Kelebihan:
-
Dapat dibuat
sendiri
-
Item-item dapat
diatur sendiri
-
Item-item dapat
digunakan berkali-kali
-
Memungkinkan
penyesuaian dengan kebutuhan siswa
-
Menghemat waktu
dan tenaga
Kekurangan:
-
Pada umumnya
terletak pada kurang persiapan dan kurang terampilnya para guru.
d.
Papan magnet
Papan magnet lebih dikenal sebagai white
board atau magnetic board adalah sebilah papan yang dibuat dari lapisan email
putih pada sebidang logam, sehingga pada permukaannya dapat ditempelkan
benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet. Papan magnet memiliki fungsi
ganda, yaitu sebagai papan tulis dan sebagai papan tempel dan sebagai tempat
memproyeksikan film atau slide.
Kelebihan:
-
Daya rekat
tempelan relatif lebih kuat sebagai akibat interaksi magnetik
-
simbul-simbul dapat
dipindah-pindahkan tanpa mengangkat
-
Lebih bergengsi
3. Media
cetak
Secara historis, istilah media cetak
muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456.
Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang
semakin modern dan efektif penggunaannya. Jenis-jenis media cetak yang
disarikan di sini adalah: buku pelajaran, surat kabar dan majalah, ensiklopedi,
buku suplemen, dan pengajaran berprogram.
a.
Buku pelajaran
Buku
pelajaran sering disebut buku teks adalah suatu
penyajian dalam bentuk bahan cetakan secara logis dan sistematis tentang suatu
cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi tertentu.
Manfaat:
-
Sebagai alat
pelajaran individual
-
Sebagai pedoman
guru dalam mengajar
-
Sebagai alat
mendorong murid memilih teknik belajar yang sesuai
-
Sebagai alat
untuk meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan pelajaran
Keuntungan:
-
Ekonomis
-
Komprehensif dan
sistematis
-
Mengembangkan
sikap mandiri dalam belajar
b.
Surat kabar dan
majalah
Surat kabar dan majalah adalah media
komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak perlu diragukan lagi peranan dan
pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada umumnya.
Fungsi:
-
Mengandung bahan
bacaan hangat dan aktual
-
Memuat data terakhir
tentang hal yang menarik perhatian
-
Sebagai sarana
belajar menulis artikel
-
Memuat bahan
kliping yang dapat digunakan sebagai bahan display untuk papan tempel
-
Memperkaya
perbendaharaan pengetahuan
-
Meningkatkan
kemampuan membaca kritis dan keterampilan berdiskusi
Tugas guru:
-
Membangkitkan
motivasi membaca
-
Memberi tugas-tugas
kontekstual
-
Tampilkan
kliping siswa yang bagus agar menarik minat siswa lain
-
Mengadakan
diskusi dengan topik berkaitan dengan isi surat kabar dan majalah
-
Memberikan
penghargaan yang wajar atas karya para siswa
c.
Ensiklopedi
Ensiklopedi atau kamus besar yang memuat
berbagai peristilahan ilmu pengetahuan terbaru akan menjadi sumber belajar yang
cukup penting bagi siswa.
Tugas guru:
-
Memberikan
motivasi dan petunjuk yang tepat kepada siswa agar para siwa menggunakan
ensiklopedi sebagai bacaan penunjang pelajaran
d.
Buku suplemen
Buku suplemen dapat berfungsi sebagai
bahan pengayaan bagi anak, baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun yang
tidak. Yang termasuk buku suplemen adalah karya fiksi dan non fiksi. Melalui
buku suplemen dalam format-farmat yang lebih kecil dan menarik anak-anak akan
menambah perbendaharaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap baru yang
cukup menunjang kemantapan kepribadiannya.
B.
Media
Pembelajaran Tiga Dimensi
Media tiga dimensi
ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga
dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup
maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Kelebihan:
-
Memberikan
pengalaman secara langsung
-
Penyajian secara
kongkrit dan menghindari verbalisme
-
Dapat
menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya
-
Dapat
memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
-
Dapat
menunjukkan alur suatu proses secara jelas
Kelemahan:
-
Penyimpanannya memerlukan
ruang yang besar
-
Perawatannya
rumit
1.
Widya wisata
Widya wisata adalah kegiatan belajar
yang dilaksanakan melalui kunjungan ke suatu tempat di luar kelas sebagai
bagian integral dari seluruh kegiatan akademis dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan.
Keuntungan:
-
Siswa memperoleh
pengalaman langsung sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna
-
Membangkitkan
minat siswa untuk menyelidiki
-
Melatih seni
hidup bersama dan tanggung jawab bersama
-
Menciptakan
kepribadian yang komplit bagi guru dan siswa
-
Mengintegrasikan
pengajaran di kelas dengan kehidupan dunia nyata
Kelemahan:
-
Sulit dalam
pengaturan waktu
-
Memerlukan biaya
dan tanggung jawab ekstra
-
Obyek wisata
jarang memberikan peluang yang tepat dengan tujuan belajar
2.
Specimen
Terminologi benda sebenarnya digolongkan
atas dua, yaitu obyek dan benda contoh (specimen). Obyek adalah semua benda
yang masih dalam keadaan asli dan alami. Sedangkan specimen adalah benda-benda
asli atau sebagian benda asli yang digunakan sebagai contoh.
3.
Media tiruan
Media tiruan sering disebut sebagai
model. Belajar melalui model dilakukan untuk pokok bahasan tertentu yang tidak
mungkin dapat dilakukan melalui pengalaman langsung atau melalui benda
sebenarnya.
Tujuan:
-
Mengatasi
kesulitan yang muncul ketika mempelajari obyek yang terlalu besar
-
Untuk
mempelajari obyek yang telah menyejarah di masa lampau
-
Untuk
mempelajari obyek-obyek yang tak terjangkau secara fisik
-
Untuk
mempelajari obyek yang mudak dijangkau tetapi tidak memberikan keterangan yang
memadai (mata manusia, telinga manusia)
-
Untuk
mempelajari konstruksi-konstruksi yang abstrak
-
Untuk
memperliatkan proses dari obyek yang luas (misalnya proses peredaran planet-planet)
Keuntungan:
-
Belajar dapat
difokuskan pada bagian yang penting-penting saja
-
Dapat
mempertunjukkan struktur dalam suatu obyek
-
Siswa memperoleh
pengalaman yang konkrit
4.
Peta timbul
Peta timbul yang secara fisik termasuk
model lapangan, adalah peta yang dapat menunjukkan tinggi rendahnya permukaan
bumi. Peta timbul memiliki ukuran panjang, lebar, dan dalam. Peta timbul dapat
dibuat oleh guru bersama siswa sehingga dapat memupuk daya kreasi, daya
imajinasi, dan memupuk rasa tanggung jawab bersama terhadap hasil karya
bersama.
5.
Globe
Globe (model perbandingan), adalah benda
tiruan dari bentuk bumi yang diperkecil. Globe dapat memberikan keterangan
tentang permukaan bumi pada umumnya dan khususnya tentang lingkungan bumi,
aliran sungai, dan langit.
Tujuan:
-
Menunjukkan
bentuk bumi yang sebenarnya dalam skala kecil
-
Menunjukkan
jarak pada suatu titik tertentu
-
Menunjukkan
skala-skala tentang jarak pada lingkungan yang luas
6.
Boneka
Boneka yang merupakan salah satu model
perbandingan adalah benda tiruan dari bentuk manusia dan atau binatang. Sebagai
media pendidikan, dalam penggunaannya boneka dimainkan dalam bentuk sandiwara
boneka.
Macam-macam boneka:
-
Boneka jari
(dimainkan dengan jari tangan)
-
Boneka tangan
(satu tangan memainkan satu boneka)
-
Boneka tongkat
seperti wayang-wayangan
-
Boneka tali
sering disebut marionet (cara menggerakkan melalui tali yang menghubungkan
kepala, tangan, dan kaki)
-
Boneka bayang-bayang
(shadow puppet) dimainkan dengan cara mempertontonkan gerak
bayang-bayangnya
Judul: MODUL MEDIA DAN SUMBER BELAJAR TK
Ditulis Oleh Unknown
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih
mantap infonya gan
ReplyDeleteterimakasih atas info pengetahuannya
ReplyDelete