Friday, September 5, 2014


HIDUP DAN KARYA EINSTEIN


ALBERT EINSTEIN adalah seorang keturunan Yahudi kelahiran Ulm, sebuah kota kecil di Jerman selatan, pada 14 Maret 1879.Ibunya adalah seorang dari keluarga pedagang jagung dari Stuttgart dan suka bermain biola.Umur ibunya baru 21 tahun ketikaAlbert lahir. Ayahnya bernama Hermann Einstein, seorang pri ramah, suka bergaul, berkumis tebal, suka minum bird an membaca puisi.
Pada saat Albert lahir, Jerman diperintah oleh seorang tiran, yaitu Kanselir Bismarck. Pemerintahannya sangat menekankan keseregaman, sampai-sampai pengemudi taksi pun harus mengenakan pakaian seragam. Orang yahudi merasakan kebebasan hanya pada tahun 1867,dan pada tahun kelahiran Albert, kata “antisemitisme” pertama kali muncul dalam sebuah artikel majalah Jerman.
Setahun setelah kelahiran Albert usaha barang-barang perlistrikan ayahnya bangkrut. Keluarganya pindah ke daerah pinggiran kota Munich dan tinggal di rumah saudara ayahnya yang bernama Jakob. Di sini Hermann dan Jakob mendirikan sebuah usaha kecil di bidang elektrokimia..
Albert terkenal lamban dan suka berkhayal. Ia menderita karena keadaan keluarganya yang kacau (Para psikolog menyebutnya ” a fall from grace,“ suatu perubahan keadaan yang sebelumnya penuh kejayaan menjadi melarat) dan mempunyai seorang ayah yang gagal.
Ayah albert bukanlah seorang yang religius tetapi menganggap dirinya seorang moderat. Itulah sebabnya ia mengirim Albert ke sebuah sekolah katolik, di mana Albert menjadi satu-satunya orang Yahudi di dalam kelas.
Di rumah,ibunya menyuruhnya belajar bermain biola. Ia tertarik dan berusaha bermain sebaik-baiknya. Menekuni apa yang disukainya, itulah yang menjadi cirri kepribadian Albert sepanjang hidupnya. Suatu hari albert ditunjukkan oleh ayahnya sebuah kompas.Albert bertanya mengapa jarumnya selalu menunjuk pada arah yang sama. Hermann menjawab bahwa itu karena kemagnetan. Tetapi Albert ingin mengtahui bagaimana kemagnetan bisa melintasi ruang. Pada saat yang sama pamannya memperkenalkan aljabar. ”ini adalah ilmu yang menyenangkan,” begitu kata pamannya menjelaskan. Sehingga “Bertl (“Bertie kecil,” nama kecilnya) menjadi senang.
Pada tahun 1891, ketika berusia dua belas, Einstein bertemu dangan seorang guru amatir. Pada waktu itu, sudah menjadi kebiasaan di antara keluarga Yahudi di Eropa Tengah untuk mengundang anggota masyarakat yang miskin untuk makan malam pada setiap hari Kamis. Keluarga Einstein menjamu Max Talmey, seorang mahasiswa kedokteran. Max mulai meminjamkan buku-buku ilmiah popular kepada Bertl muda. Otaknya yang lama tidak aktif segera melahap buku-buku itu.
Kemudaian Max Talmey membawakan buku-buku tentang geometri-bidang kepada Einstein dan dengan segera ia mempelajari kalkulus. Tiap minggu Max mengecek kemajuan Albert muda, sampai akhirnya ia mengakui,”Saya tidak bisa menandinginya”. Einstein di harapkan tetap di Munich untuk menyelesaikan sekolahnya di bawah asuhan sanak saudaranya, Tetapi ia dianggap sebagai pengacau dan memberontak terhadap pengurus sekolah. Ia dan para gurunya berpisah tanpa rasa penyesalan. Ayahnya berkeinginan agar ia menjadi insinyur listrik, tetapi tanpa ijazah ia tidak dapat mendaftar ke universitas manapun di Jerman. Satu cara lain untuknya ialah mengikuti ujian masuk tahunan di Sekolah Politeknik Zurich. Ia mengirimkan esai tentang gagasannya mengenai medan elektromagnetik dan gelombang cahaya ke pamannya yang kaya, Caesar Koch, mungkin tanggap bahwa ia butuh dukungan keuangan jika harus berkuliah di Zurich.
Keluarganya menyadari bahwa talenta matematisnya yang luar biasa itu dan mempersiapkannya untuk mengikuti ujian masuk di Politeknik Zurich. Tetapi ia gagal dalam ujian bidang bahasa dan biologi. Walau demikian, rektornya terkesan akan ujian matematika Einstein, khususnya karena Einstein lebih muda dua tahun dari sebagian besar calon mahasiswa. Einstein dikirim ke sekolah menengah terdekat guna mempersiapkan diri untuk masuk tahun berikutnya di Politeknik Zurich.
Di sekolah ini ia tinggal dalam sebuah pondokan yang sepi bersama sebuah keluarga, di mana kepala keluarganya, Pak Winteler,juga adalah salah seorang gurunya. Meskipun menganggap ayahnya ”bijaksana,” Albert tetap was-was untuk kembali ke sekolah.Tetapi perasaan itu segera hilang karena Aurau, demikian nama tempat barunya, adalah sebuah tempat yang terletak di pinggiran sungai yang mengasykkan dan dikelilingi hamparan kebun anggur. Di samping itu, tuan rumah tempat ia tinggal sangat antusias menerima kehadirannya. Di sana debat intelektual sangat terbuka, tidak kaku seperti yang dialami di tempat kelahirannya dulu, sehingga Einstein berkembang pesat.
Einstein yang pertama kali mempelajari biola dari ibunya, kini menjadi pemain biola amatir yang cakap. Ketika malam rekreasi di rumah Winteler, ia berusaha menghibur keluarga itu dengan berduet bersama putri mereka yang berusia 18 tahun, Marie yang mahir bermain piano. Ketampanan Serta sikap lembut dan kesopanan Einstein sehingga membuat Marie jatuh cinta.
Bersama Marie adalah pengalaman romantis Albert yang pertama. Tampaknya hubungan  itu kurang mesra, platonis dan agak bertepuk sebelah tangan. Fisika matematis telah menjadi pusat perhatiannya. Selama periode ini, Einstein sangat percaya diri dan penuh semangat.
Setelah memperdalam pengetahuannya di Aurau, Albert sekali lagi mengukuti ujian untuk bisa masuk ke Sekolah Politeknik Zurich. Kali ini ia lulus. Tepat pada musim gugur tahun 1895 Albert memulai kuliahnya di sana. Barangkali hubungan cinta dengan Marie juga terputus saat itu.
Sekolah Politeknik Zurich adalah sekolah teknik terbaik di Eropa tengah pada saat itu. Laboratoriumnya dilengkapi peralatan-peralatan bermerk Siemens sehingga menarik minat para pengajar yang berkualitas. Meskipun demikian, Einstein jarang masuk kuliah. Seorang dosennya, ahli matematika keturunan Jerman-Rusia, Hermann Minkowski, menyebutnya”anjing malas”. Dengan sikapnya ini, tentu saja Albert tidak menunjukkan rasa terima kasih pada Profesor Weber yang telah berjasa memberi nasihat dan kesempatan kepadanya saat gagal pada ujian masukk dulu. Kuliah fisika yang dibawakan oleh Weber mencakup beberapa kemajuan teknik terbesar dalam dua puluh tahun sebelumnya; saying Einstein memandang rendah mata kuliah itu. Dalam laboratorium, ia menolak mematuhi perintah dan lebih suka memikirkan metodenya sendiri. Pada saat mengikuti sebuah eksperimen untuk menentukan efek eter, peralatan yang dipegangnya meledak dan melukai tangan kanannya. Untung luka itu tidak begitu parah.
Einstein menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membaca-bekerja dengan caranya sendiri dengan mengikuti kemajuan terbaru dalam ilmu fisika. Pada abad sebelumnya telah ada kemajuan besar dalam bidang sains, terutama dalam ilmu fisika, yanga saat ini dianggapsebagai ujung tombak ilmu pengetahuan ilmiah. Pada saat inilah terjadi penyatuan semua elemen pengetahuan ilmiah ke dalam suatu pandangan yang menyeluruh.
Di lain pihak, keraguan mulai muncul. Sejumlah hal yang telah lama diyakini mulai dipertanyakan lagi, yang mengarah pada suatu kecurigaan bahwa fisika klasik tidak memadai lagi untuk menjelaskan kenyataan dunia fisik yang semakin kompleks ini.
Di sela-sela kegiatan membaca dan meneliti, Einstein bertemu dengan kawan-kawan sekuliahnya di CafeMetropole, suatu tempat popular yang sering menjadi tempat berkumpul para mahasiswa.
Einstein memiliki beberapa teman dekat. Semuanya cerdas, belajar matematika atau fisika, dan sangat tertarik dengan permasalahan-permasalahan mendasar seputarilmu pengetahuan.
Marcel Grosman mungkin adlah teman sekelas Einstein yang paling pertama mengakui kecerdasannya yang luar biasa. Teman Einstein yang lain, Michelangelo Besso, seorang mahasiswa jurusan teknik yang ramah, sering berdiskusi filsafat bersama Einstein. Besso-lah yang memperkenalkan karya Ernst Mach kepada Einstein. Ernst mach adalah seorang ahli filsafat sains yang namanya diabadikan sebagai satuan kecepatan atau batas suara (sound barrier). Teman dekatnya yang ketiga adalah Fritz Adler, putra pendiri Partai Demokratik Sosial Austria (Austrian Democratic Party). Einstein mengagumi Adler karena idealismenya yang tinggi.
Hanya satu orang yang mampu memenuhi semua segi kehidupan Einstein. Ia adalah Mileva Maric, satu-satunya mahasiswi di kelasnya.Mileva adalah orang Serbia dari Novi Sad. Ayahnya adalah seorang pegawai negeri, yang mengirimnya ke Sekolah Politeknik Zurich karena di tempat asalnya, perempuan tidak diijinkan belajar fisika lanjutan. Ia jugalah wanita pertama yang bias membuat Einstein mendiskusikan kegelisahannya yang mendalam. Ketika Einstein mulai berbicara tentang fisika, misalnya, Mileva cukup paham sehingga bias memberikan saran.
Pada tahun 1900, Einstein meminjam catatan kuliah Grossmann untuk terakhir kali sebagai persiapan ujian akhirnya. Hasil ujiannya agak aneh dan hamper tidak sesuai dengan tingkat kecerdasannya. Hasil ujian yang tidak memuaskan ini, dikombinasikan denagn penolakannya untuk mendengar saran para dosonnya, membuat ia memiliki karir di bidang akademis yang diinginkannya.
Tahun 1900 Enstein menjadi warga negara Swiss. Di samping karena merasa betah tinggal di Swiss , juga untuk menghindari wajib militer di jerman. Namun itupun tidak bias membantunya mendapatkan pekerjaan. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari ia menjadi pengajar sementara di sekolah teknik Winterthur, hanya sepuluh mil sebelah utara Zurich.
Sikap Einstein yang tidak terlalu menekankan tata tertib membuat ia sangat disukai oleh murid-muridnya di Winterthur. Pda waktu luang ia terus melakukan penelitian. Ia meneliti kemungkinan hubungan antara gaya molekul dan gaya grafitasi yang bekerja pada jarak jauh. Pada tahap ini ia berusaha menggabungkan kemajuan ilmiah terbaru ke dalam kesatuan struktur fisika klasik ketimbang mengemukakan struktur alternative. Namun ia juga mulai memikirkan skema yang lebih luas, yaitu mengembangkan teori-teori Newton.
Setelah beberapa bulan kontrak mengajar di Winterthur berakhir dan Einstein merasa tidak mungkin lagi diperpanjang.mendengar ini, kawan lamanya, Grossmann, meminta ayahnya untuk memberi rekomendasi agar Einstein bias menempatkan suatu jabatan di Kantor urusan Paten Swiss di Berne. Usaha Grossmann sia-sia karena ternyata belum ada lowongan di kantor itu, namun lamaran Einstein akan dipertimbangkan bila sudah ada lowongan. Setelah itu ia mendapat kabar bahwa Mileva hamil.
Pada saat itu Einstein berusia 21 tahun, masih maenganggur, dan praktis tidak mempunyai uang. Einstein berkata pada Mileva bahwa mereka akan menikah, tetapi itu tidak mungkin, sebab ia tidak mampu membiayai hidup Mileva. Mileva akhirnya pulang ke Novi Sad, Di mana ia melahirkan seorang anak perempuan yang Disebut Albert dan Mileva dalam surat-surat mereka sebagai Lieserl (“Lisa kecil”).
Pada tahun 1902, Einstein hijrah ke Berne setelah memastikan ada lowonagn di kantor urusan paten. Ia bertugas sebagai penguji teknis, yaitu menyortir berbagai penemuan untuk mendapatkan pengesahan dari kantor tersebut. Penyortiran ini meliputi alat-alat canggih dan alat-alat sederhana. Denagn mendapatkan pengesahan, seseorang bias mendapatkan keuntungan yang tidak habis sampai tujuh keturunan. Dari pengalamannya ini, ia menemukan bahwa gagasan –gagasan yang paling rumit sekalipun bias diubah menjadi prinsip-prinsip dasar yang sederhana.
Pada bulan Desember 1902, kurang dari setahun kelahiran anaknya, Mileva Maric meninggalkan Novi Sad sendirian dan hijrah ke Swiss.ia ke sana tanpa anaknya, karena anaknya diadopsi oleh orang lain. Campuran rasa kasihan,cinta, dan rasa tanggung jawablah yang membuat Einstein memutuskan untuk menikahinya.
Pada tanggal 3 januari 1903, Albert dan Mileva menikah. Setelah mengadakan pesta bersama beberapa orang teman di sebuah restoran setempat, pengantin baru itu tinggal di apartemen Einstein yang kecil di 49 Kramgasse, Tidak jauh dari sudut jalan.
Saat Einstein berusia dua puluh tiga dan benar-benar miskin. Untuk menghindari kenyataan yang sulit ini, ia menyibukkan diri dengan penelitian ilmiah. Selama masa ini, ia menghasilkan sejumlah karya ilmiah, beberapa diantaranya dimuat dalam Annalen der Physik yang terkenal itu. Einstein tertarik pada termodinamika, dan mengembangkan metode-metode statistic tertentu untuk mengkaji gerakan molekul-molekul dalam cairan atau gas yang bervolume relatif  kecil.
Pada tahun 1904, Mileva melahirkan putra pertamanya Hans Albert. Beberapa bulan kemudian, sahabat lama Einstein di Zurich, yaitu Besso, juga mendapat pekerjaan di kantor urusan paten. Einstein pun mendapat seorang teman untuk mendiskusikan penelitian ilmiahnya.
Karya-karya ilmiah Einstein yang telah barangkali tidak begitu berpengaruh besar, namun tingkat pemikiran dan wawasannya sangatlah khas. Sedemikian khas sehingga ia tidak menemukan cara yang tepat untuk mengungkapkannya dalam bentuk yang koheren.Pada saat itu ia mulai menyadari bahwa fisika klasik telah berakhir. Ruang, waktu, dan cahaya tidak lagi sesuai dengan penjelasan-penjelasan Newton.
Saat itulah ide-ide revolusioner merasuk ke dalam kepala Einstein dan ia menghabiskan banyak waktu untuk mencoba menguraikan ide-ide tersebut. Semua pemikiran yang bagai obsesi ini mencapai klimaksnya secara menakjubkan pada tahun 1905. Selama tahun itu ia mengirim empat karya ilmiah ke Annalen der Physik. Karya-karya inilah yang mengubah dunia.
Karya ilmiah pertama yang muncul di Annalen der Physik berjudul “On a Heuristic Viewpoint Concerning the Production and Tranformation of Light” (Uber einem die Erzeugung und Verwandlung des Lichtes betreffenden heuristischen Geischtspunkt). Einstein sendiri mengangap karya ilmiah tujuh belas halaman ini sebagai karya yang “sangat revolusioner”, dan memang karya itu mengubah seluruh pemahaman kita mengenai hakijat cahaya, dengan demikian fisika pun berubah.
Dalam karyanya ini dia memberikan jalan keluar untuk masalah-masalah yang timbul dan tidak bisa dipecahkan oleh ilmuwan pendahulunya. Seperti penjelasan Planck tentang quanta memuat dua hal yang saling bertentangan, sekaligus benar dan salah. Menurut Einstein, quanta memang menjelaskan cahaya dan hubungannya dengan materi, tetapi lebih dari itu, quanta juga menjelaskan hakikat cahaya. Einstein merumuskan gagasannya dengan argument fisika matematis yang sangat detil dalam karya ilmiahnya pada tahun 1905 yang sangat terkenal yang berjudul“On a Heuristic Viewpoint Concerning the Production and Tranformation of Light”.
Menurut Einstein dalam beberapa hal cahaya sebaiknya diperlakukan hanya sebagai partikel yang sama seperti gas, tetapi tak bermassa dan dalam keadaan diam. Namun ada kasus lain di mana cahaya bisa juga memperlihatkan perilaku seperti gelombang, sehingga harus diperlakukan seolah-olah cahaya ini murni tersusun atas gelombang.
Plank telah mendeteksi adanya anomali yang tidak bias dijangkau oleh fisika klasik. Sedangkan solusi yang dibuat Einstein mengakhiri pandangan fisika klasik secara definitif, di mana cahaya menjadi fokus utama.
Pandangan Einstein ini memperjelas fenomena efek foto listrik dan juga membantu mengatasi kesulitan para ilmuwan dalam menjelaskan misteri eter. Cahaya bergerak sebagai quanta yang berperilaku seperti partikel-partikel. Tidak seperti gelombang, cahaya tidak membutuhkan medium untuk menghantarkan partikel-partikel itu. Keragu-raguan orang terhadap eter pun terpecahkan. Eter yang sulit dimengerti ini kemudian ditinggalkan para ilmuwan.
Teori baru Einstein tentang cahaya juga menuntaskan beberapa anomaly dalam fisika klasik. Pandangan yang mekanis tentang dunia ternyata bukanlah pandangan yang final. Meskipun pandangan Einstein tentang cahaya mempunyai kemiripan dengan rumusan Newton yang belum tuntas dua ratus tahun sebelumnya, pandangan Einstein menandai berakhirnya fisika Newton. Argumen fisika-matematis Einstein membuka jalan bagi teori kuantum dan membuat konsepsi Planck tentang quanta begitu penting untuk memahami hakikat cahaya.
Meski demikian, Planck memiliki pendapat ang berbeda. Ia tetap bersikeras pada pandangannya bahwa quanta hanya mengacu pada hubungan cahaya dengan materi. Sampai akhir tahun 1912, Planck masih menyerang pendapat Enstein dalam kuliah-kuliahnya di University of Berlin. Baru setelah tahun 1915, teori Einstein tentang cahaya mulai diterima bukti-bukti eksperimen yang mendukungnya semakin tak terbantahkan. Pada tahun 1920-an, teori kuantum muncul sebagai salah satu terobasan penting dari sekian banyak terobosan abad dua puluh. Karena terobosan teori kuantum inilah, Planck mendapat hadiah Nobel pada tahun 1919. dua tahun kemudian hadiah Nobel ini diberikan kepada Einstein. (Einstein menerima penghargaan utama ini karena penemuan tentang cahaya dan quanta, bukan karena teori relativitasnya ).
“A New Detemination of the Size of Molecules” (Eineneue Bestimmung der Molekuldimensionen) adalah karangan ilmiahnya kedua Einstein yang dimuat dalam Annalen der Physik volume 17. karaya Einstein yang kedua ini menguraikan metode untuk menentukan ukuran suatu molekul gula. Karya ini sebenarnya tidak berpengaruh dibandingkan dengan tiga karya besarnya yang lain.
Karya berikutnya berjudul “On the Motion of Small Particles Suspended in a Stationari Liquid, according to the Molecular kinetic Theory of Heat” ( Uber die von der Molekularkinetischen Theorie der Warme geforderte bewegung von in ruhenden flussigkeiten suspendierten Teilchen). Dalam hal ini ia mempelajari gerak Brown, ia merasa tertantang oleh penemuan yang tampaknya tidak sesuai dengan hukum-hukum fisika. Ia kemudian membuat pemecahan yang khas dan menentang. Menurut teori kinetic molecular mengenai kalor, dalam cairanitu ada molekul tidak kelihatan yang bergerak. Gerakan ini smakin cepat ketika temperatur xairan semakin tinggi. Dalam pandangan Einstein gerak zig-zag yang acak dari partikel-partikel itu ternyata disebabkan oleh molekul-molekul tak kelihatan yang menyusun cairan. Pada waktu itu Einstein sudah satu tahap lebih maju karena ia memulai proses pembuktian keberadaan molekul yang tidak kelihatan ini. Dengan menggunakan dinamika statistic, ia bahkan telah dapat memperkirakan secara tepat jumlah molekul yang ada dalam suatu cairan.
Einstein lalu memberikan sebuah rumus untuk menggambarkan peristiwa ini. Menurut rumus itu, perpindahan rata-rata partikel pada setiap benturan akan meningkat sebesar akar kuadrat waktu pengamatan. Apabila jarak yang ditempuh oleh partikel-partikel pada waktu pengamatan ini diketahui, kita bias menghitung jumlah molekul cairan atau gas dalam volume tertentu. Dengan cara ini Einstein menghitung bahwa satu gram hydrogen mengandung 3,03 × 10 molekul (lebih dari tiga ratus ribu juta juta juta molekul). Karya ilmiah Einstein ini tidak hanya membuktikan keberadaan molekul, tapi juga menunjukkan kerapatan dan perilakunya.
Terbuktinya karya Einstein ini menggarisbawahi ciri khas metodologinya, yangmerupakan pendekatan ilmiah baru pada abad kedua puluh, seperti juga kubisme dan musik atonal. Metode yang digunakan Einstein tidak melalui eksperimen, melainkan teori. Tidak seperti metode pada abad kesembilan belas yang dilakukan dengan eksperimen, observasi, dan penggunaan alat-alat yang canggih. Menurut Einstein eksperrimen akan muncul kemudian dan menunjukkan fakta-fakta yang menguatkan teorinya. Meskipun demikian, ia tidak menyesal hanya menjadi seorang teoritikus.
Dalam karya ilmiahnya yang tedahulu, Einstein telah menunjukknan hakikat cahaya dan keberdaan atom sebagai dua entitas fundamental. Dengan ini, ia telah mengubah cara ilmu pengetahuan memandang dunia. Gagasan-gagasan yang luar biasa ini cukup untuk menetapkan ia sebagai seorang pemikir terkemuka pada jamannya.
Einstein baru bersia dua puluh enam. Selama tahun-tahun itu, ia hanyalah seorang pegawai rendahan yang miskin di kantor urusan paten di Berne. Ia mungkin telah menghasilkan berbagai karya ilmiah secara berkala dalam waktu luangnya. Namun karya-karya ini sama sekali tidak mendapatkan penghargaan, bahkan dari komunitas akademis di kota itu.
Sampai saat itu, Einstein terus memikirkan bagaimana mencapai rumusan-rumusan fisika yang akurat. Tentu saja harus ada beberapa tolak ukur mendasar agar berbagai besaran yang berbeda bisa ditentukan. Jika tidak,segala sesuatu menjadi bersifat relatif dan bergantung pada kerangka acuan yang dipakai.
Sebagian bakat dari Einstein yang luar biasa adalah kemampuannya untuk memikirkan masalah-masalah dan rumus-rumus yang paling rumit hingga menemukan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Dari sini, ia membuat deduksi untuk menemukan prinsip-prinsip lebih lanjut, bahkan prinsip yang lebih fundamental. Kadang-kadang apabila ia tidak bisa memikirkan semua teori dan sudah putus asa atas teori-teori yang melebihi batas-batas pemahaman manusia, ia mengunakan kata ”Tuhan”.
Einstein menjelaskan pemahaman itu sebagai berikut: “Jalan keluar dating secara tiba-tiba, dengan munculnya pandangan bahwa konsep-konsep dan hokum-hukum kita mengenai ruang dan waktu hanya bisa benar sejauh konsepdan hokum tersebut secara jelas berkaitan dengan pengalaman kita, dan pengalaman itu bisa menyebabkan perubahan konsep-konsep dan hukum-hukum ini. Dengan merevisi konseo mengenai keserentakan ke dalam bentuk yang lebih lentur, saya akhirnya memahami teori relativitas khusus”. Semua itu ditulis Einstein dalam karya ilmiah 31 halaman yang berjudul “On the Electrodynamics of Mofing Bodies”.
Untuk memahami teori Einstein mengenai relativitas khusus, kita harus mengingat kembali sistem Newton yang digantikan oleh teori ini. Menurut Newton , semua hal mulai dari planet yang mengorbit sampai apel yang jatuh tunduk pada hukum yang sama, yaitu hukum gravitasi. Alam semesta bergerak secara logis menurut hukum-hukumnya sendiri yang konsisten, tidak terpengaruh oleh hal-hal lain. Dasarnya adalah ruang dan waktu. Seperti yang dinyatakan dengan sangat yakin oleh Newton dalam Principia, “Waktu yang absolut, nyata, dan matematis mengalir secara seragam sesuai dengan hakikatnya, tanpa dipengaruhi apapun yang berasal dari luar, atau dengan nama lain disebut durasi.”Demikian juga,”ruang absolut,pada hakikatnya, selalu tetap sama dan tidak digerakkan tanpa pengaruh eksternal yang menyertainya.” Dengan kata lain, ruang dan waktu adlah absolut.
Siapapun yang bertanya mengapa demikian halnya, Newton akan menyerahkan jawaban sepenuhnya pada Tuhan. Dengan kata lain, demikianlah adanya alam semesta ini, atau begitulah alam semesta ditakdirkan. Tetapi mengapa demikian? Bagaimana Newton bisa mengetahuinya? Ini adalah tugas penelitian ilmiah untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan semacam itu.
Fisika klasik Newton dapat menjelaskan gerakan relative dengan sanat baik. Seorang pelaut yang berbaring pada tempat tidur gantungnya barangkali merasa dirinya diam di atas kapalnya. Namun bagi seseorang yang berada di tepi pantai yang melihat kapal tersebut sedang berlayar, pelaut itu memiliki kecepatan relatif. Demikian juga, seorang pengamat yang tak bergerak ditepi pantai akan mempunyai kecepatan relatif  yang sangat besar apabila dipandan dari ruang angkasa, kerena ia mempunyai kecepatan bumi yang bergerak melintasi ruang. Tetapi di sini relativitas tidak bekerja, sebab ruang bersifat statis dan tak dapat digerakkan.
Baru setelah tahun 1860-an, muncul keraguan yang serius atas penemuan Newton ini dengan adanya teori gelombang elektromagnetik mengenai cahaya dari Maxwell. Teori Maxwell memperlihatkan adanya masalah pada mekanika klasik Newton, terutama pada benda yang sedang bergerak dengan kecepatan cahaya. Pernyataan ini dipertegas oleh eksperimen tekenal Michelson-Morley pada tahun 1887 yang mengukur kecepatan bumi melintasi eter. Pada dasarnya, tujuan penelitian  itu adalah mengukur kecepatan cahaya (s) pad saat “membentur” bumi sesuai dengan arah gerakan bumi. Ini akan menjadi kecepatan cahaya dikurangi gerakan bumi (s – m). Dengan mengurangi yang satu dari yang lain,maka akan dihasilkan kecepatan bumi: s-(s-m)=m. Namun yang mengherankan, ternyata kecepatan cahaya sama dalam kedua kasus itu.
Pada saat yang sama, Mach mulai mempertanyakan gagasan Newton tentang ruang absolut dan waktu absolut. Sebelum pergantian abad, Seorang ahli matematika terbesar pada saat itu, seorang Perancis bernama Jules-Henri Poincare, juga meragukan gagasan mengenai ruang absolut dan waktu absolut.
Akhirnya Einsteinlah yang menemukan jalan keluar terhadap anomali-anomali yang ada dalam fisika klasik.Ia melakukan hal ini dengan menunjukkan bahwa kecepatan cahaya melintasi ruang itu bersifat konstan, tanpa memperhitungkan apakah sumber cahaya atau si pengamat sedang bergerak. Pada waktu yang sama,ia menunjukkan bahwa tidak ada gerakan yang absolut. Ini berarti bahwa tidak ada keadaan diam yang absolut. Dalam hal in, semua kecepatan itu relatif terhadap kerangka acuan tertentu. Akhirnya usulan pertama menjelaskan eksperimen Michelson-Morley, dan usulan kedua menjelaskan secra tuntas anomali-anomali seperti ditunjukkan oleh Poincare. Namun sebagaimana jelas terlihat kedua usulan Einstein itu tampak bertentangan. Bagaimana mungkin tidak ada gerakan absolut bila kecepatan cahaya selalu sama?
Pikiran Einstein bertambah panas. Ada suatu cara di mana kedua usulan itu bisa benar, yaitu jika ruang dan waktu sam bersifat relatif. Namun bagaimana bisa demikian?. Menurut Einstein,”Semua penilain kita yang di dalamnya waktu memainkan sebuah peran selalu merupakan penilain tentang peristiwa-peristiwa yang bersifat simultan (simultaneous events).
Einstein selalu lebih suka teori daripada eksperimen. Ia juga lebih suka pada penaleran daripada matematika. Seperti empat bagian pertamadari karya ilmiahnya tentang relativitas khusus tidak mengandung rumus-rumus matematika, meskipun merupakan bagian terpenting dari karyanya itu. Salah satu kekuatan terbesar Einstein adalah kemampuannya menggambarkan dengan cara yang sangat sederhana situasi-situasi matematis yang rumit/kompleks. Salah satu konsekuensi dari teori Einstein adalah ketika kecepatan mendekati kecepatan cahaya, waktu akan berjalan dengan lebih perlahan dan menjadi nol saat mencapai kecepatan cahaya.
Ternyata ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana dengan waktu “nyata” (“real” time)? Namun seperti yang dinyatakan Einstein, tidak ada waktu “nyata”. Waktu  absolut itu tidak ada. Tidak ada cara lain untuk mengukur waktu.
Setelah menyelesaikan karya ilmiah mengenai teori relativitas khusus, Einstein mulai menyusun implikasi matematisnya. Implikasi ini menunjukkan beberapa hasil yang bahkan lebih mengagumkan, terutama ketika prinsip relativitas diterapkan pada persamaan-persamaan yang telah dibuat Maxwell untuk teori elektromagnetiknya tentang cahaya Einstein menunjukkan bahwa ketika sebuah partikel bergerak pada kecepatan yang mendekati cahaya, massanya menjadi meningkat, sehingga membutuhkan energi dalam jumlah besar untuk menggerakkannya.
Sekitar tahun 1906, Einstein mencapai suatu pemahaman yang penting, di mana ia tidak hanya memberikan pemahaman lebih lanjut menenai hakikat quanta, tetapi mengacu pada perkembangan yang lebih sensasional. Bagaimanapun juga dalam hal ini , massa, energi, dan kecepatan cahaya saling berhubungan.
Awalnya ia tidak mampu menyusun  matematisnya akibat arogansinya pada masa sekolahnya dulu. Namun ia terus berusaha selama dua tahun, sebelum akhirnya dapat menyusun rumusnya yang sangat terkenal yang merngkum semua apa yang telah ia pahami selama ini: E = mc, di mana E adalah energi, m adalah massa, dan  c adalah kecepatan cahaya. Rumus ini benar-benar menggemparkan karena mengandung arti bahwa materi adalah energi yang memadat dan apabila massa dapat diubah menjadi energi, maka sekumlah kecil massa akan melepaskan energi dalam jumlah besar. Kecepatan cahaya kira-kira  300.000 kilometer per detik. Jadi, apabila kita ubah rumus Einstein menjadi m = E/c, itu berari bahwa satu satuan massa akan melepaskan 90.000.000.000 satuan energi. Einstein menganggap rumus ini sebagai perkembangan palin enting yang dihasilkan dari teori relativitas khusus, tetapisaat itu ia sendiritidak tahu bagaimana menggunakan teori itu.
Kembali ke tahun 1905. Einstein menyelesaikan karya ilmiahnya tentang teori relativitas khusus dan mengirimkannya ke Annalen der Physik. Karya ini diterbitkan tepat pada tanggal 26 September 1905. Selama beberapa bulan, tidak ada komentar atau penghargaan apapun dari publik. Adakah ia telah membuat kesalahan hitung yang konyol? Namun jelas bahwa ia tidak membuat kesalahan pada tiga karya ilmiah utamanya? Kemudian pada tahun baru ia menerima sepucuk surat dari Max Planck yang meminta penjelasan tentang beberapa kalkulasi karya ilmiahnya tentang  relativitas. Bukan hal yang mudah bagi para fisikawan untuk menerima begitu saja penemuan Einstein yang sekaligus juga menamatkan riwayat ilmu fisika sebagaimana yang mereka kenal.
Sementara itu Enstein melanjutkan kerjanya di kantor urusan paten, kadang-kadang mampir di kafe untuk berdiskusi dengan Besso tentang gagasan-gagasannya sambil minum kopi. Kafe tersebut kebetulan menjadi tempat yang paling diminati para staf pengajar sains di universitas, namun Einstein tetap tidak dikenal oleh kalangan akademisi yang duduk di meja-meja lain. Lalu Einstein berniat memperluas teori relativitasnya sehingga bisa melibatkan gravitasi.
Satu orang yang cepat tanggap terhadap penemuan Einstein adalah Minkowski, professor matematika di Politeknik Zurich. Sebenarnya pekerjaan Einstein sekarang menjadi sulit karena ketidakmampuannya pada matematika terapan selama tahun-tahun kuliahnya. Teori relativitas khusus meninggalkan banyak lubang dan lorong-lorong kecil yang harus dipecahkan. Beberapa diantaranya lebih bersifat matematis dafipada fisis.
Kembali ke rencana Einstein untuk menjelaskan gravitasi. Petama-tama sudah jelas bahwa geometri tiga dimensi tidak bisa lagi mejelaskan alam semesta, karena itu dibutuhkan geometri bentuk baru. Pada tahun 1907 Minkowski menulis sebuah buku yang berjudul Space and Time. Dalam buku itu ia menjelaskan bahwa waktu seharusnya diperlakukan sebagai dimensi keempat. Ia menunjukkan bahwa baik waktumaupun ruang tidak bisa dipandang memiliki eksistensi yang terpisah. Waktu tidak terpisah dari ruang, demikian juga ruang tidak ada tanpa waktu. Alam semesta harus dilihat sebagai gabungan “ruang-waktu”.
Buku ini menjadi inspirasi dan rangsangan bagi Einstein. Pemikiran orang-orang lain mulai mempengaruhinya. Namun pehitungan Minkowski memberikan pemahaman yang mendalam. Tidak lama setelah itu,ia menemukan cara untuk menggabungkan gravitasi ke dalam relativitas. Newton melihat gravitasi sebagai gaya tarik menarik antara dua benda. Tetapi bagaimana kalau obyek itu bergerak dalam medan magnet? Materi bisa saja menyebabkan ruang gravitasi melengkung. Eintein mengangap inspirasi ini sebagai “pemikiran paling menyenngkan dalam hidup saya”. Teori relativitas umum telah lahir, meskipun digeluti hamper selama enam tahun, toh selesai juga. Einstein akhirnya mendapat jabatan akademis di University of Zurich.
Tahun 1909 Einstein kembali ke Zurich, dan setahun kemudian putra keduanya, Edouard, lahir. Mileva merasa senang karena bisa kembali ke kota tempat ia pernah menjadi mahasiswa dan Einstein menjadi asisten professor. Pada awalnya para mahasiswa merasa bingung dengan joroknya penampilan pria aneh ini, dengan celana panjang yang terlalu pendek dan rambut yang terlalu panjang, ia berdiri malu-malu di samping mimbar sambil memegang kartu tamunya yang lusuh. Kartu tamu itu kemudian dijadikan Einstein untuk mencatat secara ringkas penjelasan yang berhubungan dengan kuliah.
Pada tahun 1911, Einstein ditawari menjadi dosen tetap di German University di Praha. Penampilannya di sini tidak berubah. Einstein merasa senang karena penghasilannya lebih besar, tetapi Mileva sangat kecewa karena harus meninggalkan Zurich. Pada saat itu kemasyhuran Einstein mulai menyebar dalam komunitas akademis. Secara teratur ia memberikan ceramah untuk menjelaskan teori barunya.
Dalam perjalanannya ke Berlin tahun 1912 dalam memberikan kuliah, Einstein bertemu dengan saudara sepupunya, Elsa Lowenthal. Ia adalah ibu rumah tangga berusia tiga puluh delapan tahun yang matang. Ia baru bercerai dan mempunyai dua orang puteri remaja. Ia lebih tampak keibuan, dari pada cerdas. Elsa adalah wanita yang sederhana dan “kampungan” yang sama sekali tidak tahu ilmu pengetahuan, sama sekali berbeda dengan sifat Einstein, tetapi Elsa mulai menawan hatinya. Mereka pun mulai saling berkirim surat.
Pada tahun 1914, Einstein menjadi direktur bagian fisika pada Kaiser Wilhelm Institute di Berlin. Pada waktu itu ia berusia tiga puluh lima. Einstein pun menjadi terkenal secara akademis. Kaiser Wilhelm Institute adalah salah satu institute terbaik dalam dunia ilmiah. Salah seorang anggotanya yang terkenal adalah Max Planck. Di sini Einstein bisa melanjutkan penelitiannya tanpa gangguan, sesekali ia memberikan kuliah di University of Berlin. Untuk memenuhi permintaan institute, ia menjadi warga Negara Jerman.
Mileva membenci Jerman, bahkan lebih dari Praha. Tidak sampai tiga bulan, mileva kembali ke Zurich dengan membawa serta kedua anaknya. Einstein sangat sedih atas kepergian kedua puteranya. Ia mengirim perabotan dari Berlin untuk memperlengkapi apartemen Mileva di Zurich, dan berjanji mengirim uang setiap tiga bultn untuk membiayai hidup mereka. Di Berlin, ia tinggal di sebuah rumah kosong, seperti seorang bujangan. Sementara itu Elsa tinggal di distrik yang samadengan Einstein. Kadang-kadang Einstein makan di rumah Elsa, tetapi tidak lebih dari itu. Ia berperilaku secara wajar dan tenggelam dalam pekerjaannya.
Namun pada waktu itu, aa peristiwa yang bahkan tidak bisa diabaikan begitu saja oleh Einstein. Pada bulan Agustus 1914, Perang Dunia I Pecah. Jerman seperti halnya Negara-negara lainnya di seluruh Eropa juga terlibat perang. Bahkan institute tempat ia bekerja juga terlibat. Beberapa rekan Einstein ditugaskan untuk membuat gas beracun yang bedaya guna.
Einstein pergi menyandiri ke sebuah kamar kecil yang sedehana untuk melanjutkan karyanya tentang teori relatifitas umum, dan sering kali tidak keluar dari tempat itu selama berhari-hari. Lantai ruanganya begitu jorok oleh kopian-kopian jurnal-jurnal ilmiah paling akhir dan kertas-kertas yang penuh dengan hitungan-hitungan. Einstein sendiri sering kali muncul di pintu tanpa alas kaki, dan ia tidur hanya beralaskan permadani tua. Rambutnya mulai memutih, dan perlahan-lahan menjadi panjang dan kusut mirip singa. Kalaupun makan, itupun penyiapannya sangat sederhana: semuanya dimasak sekaligus dalam panci yang sama.
Ini saama sekali tidak mengejutkan. Pekerjaan yang digeliti Einstein selama periode ini digambarkan Sebagai “prestasi terbesar manusia tentang alam, kombinasi antara filsafat, fisika intusional, dan keahlian matematis yang sanat menakjubkan”.
Teori relativitas khusus yang dibuat Einstein sebelumnya telah ditetapkan pada benda-benda yang bergerak dalam kaitannya stu sama lain dalam gerak yang seragam. Teori relativitas umum diperluas hingga mencakup benda-benda yang bergerak relative dipercepat, seperti grafitasi. Untuk melakukan hal ini, Einstein pertama-tama harus mengesampingkan gagasan klasik Newton mengenai gravitasi yaitu gaya tarik-menarik antara dua benda. Sebaliknya, ia memandang gravitasi sebagai suatu medan energi yang berasal dari materi itu sendiri. Semakin besar jumlah materi, semakin besar pula bengaruh energi yang dihantarkannya.
Tampaknya ini merupakan persoalan kecil saja, tetapi perbedaannya sangatlah penting. Newton mendasarkan seluruh alam semesta pada konsep yang salah. Pandangan Newton yang melihat gravitasi sebagai suatu gaya mengandung arti bahwa pengaruh matahari pada planet-planet, dan pengaruh planet pada bulan-bulannya, bersifat seketika. Namun, seperti yang telah kita lihat, menurut teori relativitas khusus, tidak ada sesuatu pun yang bisa bergerak lebih cepat dari pada kecepatan  cahaya. Oleh karena planet-planet bergerak pada kisaran 1/1.000 dari kecepatan cahaya, perbedaan antara kalkulasi-kalkulasi yang didasarkan pada pandangan yang saling betentangan itu sangatlah kecil untuk diukur.
Pandangan Einstein mengandung implikasi-implikasi lain, yang bahkan lebih menejutkan. Sejak tahun 1905, Einstein juga memperluas teorinya mengenai cahaya, mengembangkan gagasan bahwa cahaya itu harus dipandang sebagai partikel maupun sebagai gelombang. Namun apabila cahaya terdiri dari partikel-partikel, maka cahaya dapat terpengaruh ketika melintasi medan gravitasi. Dengan kata lain, apabila cahaya melintasi madan gravitasi yang kuat, maka cahaya pasti melengkung.
Demikian pula, seluruh gagasan kita tentang kecepatan tertinggi- the ultimate speed –tergantung pada kecepatan cahaya. Apabila sebuah sinar cahaya dilengkungkan ketika melintasi medan gravitasi, ini berarti tidak ada yang bisa melintas lebih cepat di antara dua titik pada sinar yang dibelokkan itu selain yang melalui sinar lengkung itu. Dengan kata lain, tidak ada jarak yang lebih dekat antara dua titik ini, selain lengkungan itu.
Hasilnya, geometri Euclid klasik tidak memadai lagi untuk menjelaskan alam semesta. Sat inilah Einstein baru merasakan lemahnya kemampuan matematis yang ia miliki. Namun ia tidak bisa berbuat lain. Tanpa penyangga matematis, teorinya murni perkiraan dan hanya sedikit kesimpulan yang bisa ditarik dari teori itu.
Untung bagi Einstein, sebuah karya yang tidak menggunakan geometri Euclid telah dibuat pada abad ke-19 oleh seorang Jerman, Georg Riemann. Selama setengah abad, matematika Riemann mengenai permukaan lengkung dianggap sangat cemerlang, tetapi sama sekali tidak praktis.
Demikian pula, Riemann menunjukkan dalam geometri lengkung, tidak ada garis lurus yang panjangnya tak terhingga. Einstein menyadari bahwa apabila ruang dapat dilengkungkan, ini juga berlaku pada alam semesta. Konsep baru Einstein tentang alam semesta sangat didukung oleh gagasan professor lamanya, Minkowski, mengenai ruang-waktu. Gagasan Minkowski mengkubungkan teori relativitas khusus dan teori relativitas umum serta mengatasi jalan buntu yang ditinggalkan oleh pengaruh cahaya lengkung pada ruang dan waktu. Ruang dan waktu melengkung serta bersifat absolut, tetapi semata-mata seperti dimensi keempat dalam sebuah kesatuan ruang-waktu.
Einstein menerbitkan hasil penelitiannya pada bulan Maret 1916 dalam Annalen der physik, dengan artikel berjudul “The Foundation of the General Theory of Relativity” (Die Grundlageder allegmeined Relativitatsttheorie). Gagasan baru Einstein yang sensasional ini disambut dengan penuh decak kagum sekaligus perasaan bingung..Gagasannya sangat bagus, tetapi semuanya hanyalah teori. Ia mengklaim bahwa teorinya dapat menjelaskan alam semesta, tetapi semua yang disajikannya hanyalah perhitungan matematis, di mana tidak ada bukti-bukti nyata di dalamnya.
Einstein mengemukakan suatu pengujian nyata. Menurt teorinya, cahaya dari bintang yang jauh pasti dibelokkan pada saat melintasi gravitasi matahari yang kuat. Sayangnya, cahaya tersebut hanya bisa diamati pada saat gerhana matahari, dan gerhana matahari itu baru akan terjadi tahun 1919. Semua harus menunggu untuk membuktikan apakah dunia merupakan bagian dari alam semesta yang berbentuk lengkung ataukah “datar”.
Sementara itu, dunia merasa ada sesuatu yang lebih penting untuk dilakukan. Dan yang paling penting adalah peristiwa pembunuhan massal dalam Perang Verdun. Einstein merasa ngeri, dan pandangannya yang cinta damai semakin menguat.
Setelah lama berada di Jerman, Einstein akhirnya mengunjungi Swiss. Di Swiss ia menyadari bahwa perkawinannya dengan Mileva telah berakhir. Pada saat pulang, ia menangis karena bakal berpisah dengan kedua putranya. Namun ia tetap melanjutkan proses perceriannya.
Tekana demi tekanan, yang terutama disebabkan karena terlalu berkosentrasi pada karya intelektual, juga membuat tenaga Einstein terkuras habis. Kondisi yang sangat buruk pada saat berlangsungnya perang Berlin, ditambah  dengan gaya hidupnya yang tidak teratur, membuat berat badannya turun dua puluh lima kilogram dalam waktu dua bulan. Melihat kondisi kesahatan Einstein yang buruk ini, Elsa membawanya pulang untuk merawatnya. Perang ini berakhir pada bulan November 1918 dengan kekalahan pada pihak Jerman. Kisar melarikan diri ke Belanda dan pemerintahan sosialis mengambil alih tampuk pemerintahan sehingga terjadilah kekacauan politik. Einstein merasa senang dengan pengambilalihan pemerintahan oleh kaum sosialis dan merasa yakin bakwa militerisme Jerman akan tinggal kenangan saja.
Di bawah pemeliharaan Elsa yang sangat keibuan, kesehatan Einstein perlahan-lahan pulih kembali. Setelah proses perceraiannya dengan Mileva selesai, terlintas di benaknya untuk menikahi Elsa. Dan mereka menikah pada bulan Juni 1919.
Pada bulan November muncul berita yang kemudian mengubah hidup Einstein selamanya. Pada awal tahun itu, seorang ahli astrofisika Inggris, Arthur Eddington, memimpin sebuah ekspedisi ke sebuah pulau di Teluk Guinea, di mana ia berhasil memotret gerhana matahari. Dan dari hasil pengamatan Eddington sesuai dengan prediksi Einstein bahwa cahaya dari bintang yang jauh akan dilengkungkan oleh matahari. Teori relativitas umum pun terbukti kebenarannya. Selama beberapa hari, Einstein merasa sangat gembira. Akan tetapi, reaksi Einstein ternyata tidak sebanding tanggapan pers. Meski hanya sedikit orang yang benar-benar memahami teori relativitas, namun semua orang tahu bahwa pemahaman tentang alam semesta telah berubah untuk selamanya berkat penemuaan Einstein.
Dunia baru saja bangkit kembali dari bencana pembantaian massal dalam perang dunia, sebuah perang yang disebut-sebut mengakhiri semua perang. Seiring dengan itu dunia memasuki jaman populis (“jaman manusia biasa”
) yang perlu menemukan pahlawan-pahlawan sendiri. Proses ini dimulai di Amerika dengan munculnya fenomena Charlie Chaplin, dan kini Einstein akan ikut bergabung di dalamnya. Pada waktu itu Einstein telah berubah menjadi seorang tokoh masyarakat, berkeliling ke seantero Eropa untuk memberikan kuliah umum tentang relativitas. Dari Eropa ia menuju Amerika dimana ia disambut dengan sangat istimewa.         
Pada tahun 1921, ia meraih Hadiah Nobel dan mengirim hadiah yang besarnya $32.000 itu kepada Mileva. Ia memang secara diam-diam pernah menjanjikan hal ini kepada Mileva ketika akan bercerai, beberapa tahun sebelum karyanya itu diakui dunia. Einstein memang tidak pernah ragu bahwa penemuannya penting dan begitu yakin kelak karyanya ini akan diakui dan dianugerahi sebuah penghargaan.
Einstein juga sadar benar akan aspek yang menggelikan dari kepopulerannya. Ia tetap berperilaku aneh, tetapi sekaligus juga mempertahankan kepopulerannya untuk tujuan yang baik. Ia bahkan melobi dan berjuang keras untuk pelucutan senjata internasional, memberikan dukungan penuh pada Zionisme, dan berusaha melawan tumbuhnya gerakan antisemit di Jerman.
Di sela-sela rangkaian kuliah dan kampanyenya yang menakjubkan, Einstein terus mengembangkan karyanya. Meskipun ia berhasil mendefinisikan kembali gravitasi dan menghubungkannya dengan relativitas, masih ada masalah yang yang harus dipecahkan. Einstein ingin membuat hubungan matematis antara gaya-gaya elektromagnetik dan gravitasi. Einstein berusaha untuk menemukan rumus yang bakhkan lebih mendasar daripada E = mc.Ia ingin menghubungkan semua sifat materi dalam teori madan tunggal. Dari teori yang absolute ini, ia ingin merumuskan teori kuantum. Seperti yang ditekankannya dalam sebuah surat kepada seorang ahli teori kuantum, Max Born, pada tahun 1926,”Saya yakin bahwa tuhan tidak bermain dadu.” Namun Niels Bohr, yang mendalangi perkembangan teori kuantum di Copenhagen, Pecaya bahwa keyakina Einstein pada alam semesta yang direkayasa itu adalah keliru. Dengan begitu, teori kuantum merupakan prinsip mutlak.
Karya-karya Einstein yang dipublikasikan selalu disambut dengan skeptis, bahkan dari orang-orang yang sebelumnya mendukungnya. Ia mungkin telah mengubah dunia, tetapi tampaknya ia seolaholah ditinggalkan. Ditengah kepopulerannya, kenyataan ini merupakan saat-saat sulit bagi Einstein. Puteranya Edouard mengalami gangguan mental. Sebelumnya Edouard menganggap Einstein sebagai seorang pahlawan, tetapi setelah itu ia berbalik membencinya karena meninggalkan dirinya dan Mileva. Kesedihan Einstein bertambah setelah Nazi mengambil alih kekuasaan Jerman dan menawarkan sejumlah 20.000 mark untuk membunuhnya. Ia pun akhirnya melarikan diri ke Amerika.
Di Amerika, Einstein mendapat jabatan tetap di Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey, yang baru saja didirikan untuk penelitian murni. Meskipun baru berusia lima puluh, rambutnya yang awut-awutan tiba-tiba menjadi putih semuanya dan wajahnya menjadi penuh keriput.
Itulah Einstein yang terus menjadi legenda hidup, figur jenius  eksentrik yang murah hati, yang sangat dicintai dunia pers. Namun, dalam beberapa hal ia telah menjadi sosok yang menyedihkan. Einstein telah lama terpisah dari teman-teman sebayanya. Teori kuantum telah menunjukkan hasil yang sanat menakjubkan. Kegigihan Einstein untuk menemukan teori medan tunggal dianggap banyak ilmuwan waktu itu sebagai usaha yang menyia-nyiakan kejeniusannya.
Pada tahun 1936, Elsa meninggal. Einstein pun semakin menarik diri dari dunia luar dan terus bergulat dengan perhitungan-perhitungan yang kelihatannya sia-sia belaka.
Einstein terkenal karena telah melakukan dua tindakan penting selama decade-dekade terakhir hidupnya. Tindakan yang pertama adalah perbuatan besar-baik dalam hal prestasi maupun kengerian yang dihasilkan. Pada tahun 1939, seorang fisikawan berkebangsaan Denmark, Niels Bohr, menghubungi Einstein di Princeton dan menyampaikan kabar yang mengejutkan bahwa rumusnya, E = mc, telah dibuktikan secara dramatis. Par ilmuwan Jerman telah membelah-belah atom dan bakal segera mampu membuat sebuah bom berkekuatan besar. Einstein lalu menulis surat kepada presidan Roosevelt perihal masalah ini. Tanpa sepengetahuan Einstein, Roosevelt diam-diam mendirikan “Proyek Manhattan” untuk membuat bom atom lebih dahulu daripada Jerman. Dan begitulah terjadi, bom atom meledak pertama kalinya di Jepang tahun 1945, dengan daya ledak luar biasa serta memakan korban jiwa begitu besar. Segera setelah menyaksikan hasil dari perbuatannya, Einstein berkampanye ke seluruh dunia untuk menentang penggunaan senjata nuklir. Karena masalah ini, ia diintrogasi oleh FBI.
Tindakan penting Einstein yang kedua selama decade-dekade terakhir hidupnya sangatlah konyol. Einstein telah menjadi seorang keturunan Yahudi paling terkenal di dunia, pada tahun 1952, ia ditawari posisi sebagai presiden untuk Negara baru, Israel. Ini sungguh-sungguh terjadi, namun Einstein menolak dengan baik-baik.
Sementara itu, Einstein melanjutkan karyanya tentang teori medan tunggal, meski kesehatannya semakin menurun. Ia harus melepaskan satu per satu kegemarannya. Penyakit perut kronis memaksanya berhenti merokok dari pipa kesayangannya. Kemudian, biolanya yang berharga pun ditinggalkannya.. Namun, semua itu tidak menjadi masalah baginya. Dengan begitu, ia memiliki lebih banyak waktu untuk berkonsentrasi pada proyeknya.
Pada tahun 1950, Einstein mempublikasikan versi baru dari teori medan tunggal. Karya itu disambut dingin oleh rekan-rekan ilmuwannya. Pada waktu itu ia berusia tujuh puluh satu tahun, namun penampilannya tampak lebih tua dari umurnya. Ia berterus terang bahwa ia merasa seperti orang asing di dunia. Namun ia tetap sabar meski dikecewakan. Kampanye FBI terus menentangnya, dan kegagalannya menyusun teori medan tunggal membuatnya semakin lelah. Pada musim semi tahun 1955, dalam usianya yang ketujuh puluh enam, ia pingsan/tidak sadarkan diri. Empat hari kemudian, tanggal 18 April 1955, ia meninggal dalam tidur di Rumah Sakit Princeton. Di atas tempat tidurnya tergeletak satu halaman kertas yang penuh dengan hitungan tentang teori madan tunggal.
Terima Kasih Anda Telah Membaca Artikel
Judul: HIDUP DAN KARYA EINSTEIN
Ditulis Oleh Unknown
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih

1 comment: